JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian yang tengah tidak menentu membuat kondisi finansial masyarakat, khususnya 'generasi sandwich', semakin sulit. Ini dikemukakan oleh riset bertajuk Indonesia Millenials Report 2022.
Asal tahu saja, generasi sandwich adalah istilah tentang generasi usia produktif yang terhimpit urusan finansial orang tua, keluarga dan dirinya sendiri. Di satu sisi ia mesti menghidupi diri dan keluarga, tapi di saat yang sama wajib menopang finansial orang tua serta membantu pendidikan saudara.
Dengan demikian, generasi sandwich ini memiliki pengeluaran yang lebih besar. Namun pada saat bersamaan, sumber pendapatannya relatif terbatas.
Kondisi keuangan generasi sandwich saat ini diperkeruh oleh perekonomian yang dibayang-bayangi oleh lonjakan inflasi. Milenial saat ini perlu mengeluarkan biaya yang lebih tinggi lagi untuk dapat mengakomodir komoditas yang harganya lebih tinggi.
Baca juga: Resesi Global di Depan Mata, Waktunya Kurangi Investasi dan Simpan Uang Tunai?
Financial Expert Annisa Steviani mengatakan, untuk dapat melewati kondisi seperti saat ini, pengelolaan keuangan yang baik menjadi kuncinya. Menurutnya, hal ini dapat menentukan apakah generasi sandwich dapat memutus rantai sandwich.
"(Pengelolaan keuangan) sangatmenentukan apakah generasi sandwich akan terjerumus pada bencana finansial atau menjadi generasi yang tangguh dan memutus sandwich untuk generasi selanjutnya," kata dia, dalam acara Indonesian Millennials and Gen Z Summit 2022, dikutip Senin (3/10/2022).
Untuk melakukan pengaturan keuangan yang baik, tentunya diperlukan penyisihan pengeluaran secara disiplin. Ini bisa dilakukan dengan cari membagi pengeluaran dalam pos-pos.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, pihaknya mengakomodir kebutuhan milenial yang ingin melakukan pengaturan keuangan yang baik, melalui fitur Kantong yang tersedia dalam aplikasi Bank Jago.
"Fitur ini memudahkan pengguna untuk mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk untuk kebutuhan sehari-hari, liburan, dana pendidikan dan juga biaya untuk kebutuhan bulanan orang tua," ujarnya.
Baca juga: Generasi Sandwich Harus Mulai Investasi dan Siapkan Dana Pensiun Sejak Awal Kerja
Menurutnya, cara kerja fitur Kantong bisa dibilang sama dengan digitalisasi amlop. Pasalnya, fitur tersebut memiliki prinsip utama memsihakan uang berdasarkan tujuannya.
"Nasabah dapat membuat hingga 40 kantong, yang memiliki nomor rekening yang berbeda untuk setiap kantongnya," kata dia.
Selain itu, nasabah bisa membuat Kantong Bersama. Ini dinilai dapat membantu generasi sandwich membuat urunan dengan saudara yang lain dalam menopang kebutuhan finansial orang tua secara bersama-sama.
"Jadi semua transaksi bisa lebih transparan dan terasa lebih ringan,” ucap Kharim.
Baca juga: Lewat Asuransi, Milenial Diyakini Bisa Putuskan Rantai Generasi Sandwich
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.