Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Kenaikan Harga Beras, Menteri Zulhas: Kalau Harga di Bulog Naik, Pemerintah Langsung Subsidi

Kompas.com - 12/10/2022, 08:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan (Zulhas) merespons kenaikan harga kebutuhan pokok yang cukup signifikan belakangan ini. Adapun harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan signifikan, seperti halnya beras, baik premium maupun medium.

Berdasarkan situs Kemendag, pada bulan Oktober 2022 ini, harga beras secara nasional jenis premiun naik 0,8 persen dari Rp 12.700 per kg menjadi 12.800 per kg, sementara beras medium mengalami kenaikan lebih tinggi yakni 1,8 persen dari Rp 10.700 per kg menjadi Rp 10.900 per kg.

Baca juga: Mendag Zulhas: Rebutan Gabah Jadi Penyebab Harga Beras Naik

Di DKI Jakarta, harga beras naik lebih tinggi, dimana jenis premium naik 3,2 persen dari Rp 12.200 per kg menjadi Rp 12.600 per kg. Sementara itu, beras medium naik 10,8 persen dari Rp 10.100 per kg menjadi Rp 11.200 per kg.

“Ya, kalau harga beras Bulog naik ya langsung di subsidi. Berapapun selisih perbedaan harganya kita subsidi oleh pemerintah,” kata Zulhas di Kantornya di Jakarta, Selasa (12/10/2022).

Baca juga: Jaga Harga Beras Stabil, Menhub Pastikan Kelancaran Distribusi Lewat Tol Laut

Bagaimana dengan harga beras premium?

Namun demikian, untuk jenis beras premium Zulhas mengatakan kebijakan harga berdasarkan kebijakan produsen masing-masing, karena tidak masuk ranah campur tangan pemerintah, dalam pengendalian harga.

“Kalau beras premium masing-masing, kan banyak brand, beda dengan Bulog kalau ada selisih harga akan disubsidi kita jamin,” jelasnya.

Baca juga: Jika Beras Makin Mahal, Mentan SYL: Kita Makan Sagu Aja

Harga kedelai impor juga naik

Tak hanya beras, harga kedelai impor juga mengalami kenaikan.

Situs Kemendag mencatat harga kedelai impor naik 0,7 persen di bulan ini, dari Rp 14.300 per kg menjadi Rp 14.400 per kg.

Namun kenaikan di beberapa daerah tidak terlalu signifikan.

“Kedelai juga sama, selisih harga di bawah subsidi masih berlaku sampai Desember 2022, jadi selisih harga di bantu pemerintah, berapa selisihnya? Rp 1.000 (misalkan),” kata dia.

Baca juga: Harga Kedelai Tinggi, Ukuran Tahu Tempe Mengecil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com