Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AGROINDUSTRI

Bantu Kurangi Impor, Pabrik Baru PKT Ditargetkan Bisa Produksi 75.000 Ton Amonium Nitrat per Tahun

Kompas.com - 26/10/2022, 17:17 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melalui anak usahanya, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), membangun pabrik amonium nitrat berkapasitas 75.000 metrik ton per tahun atau metric of tons per year (MTPY).

Pabrik yang ditargetkan selesai pada 2023 itu berlokasi di kawasan industri milik PT Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).

Untuk diketahui, KAN merupakan perusahaan patungan antara PKT dan PT Dahana Investama Corp. Penandatanganan kontrak pembangunan pabrik dilakukan pada Rabu (18/12/2019).

Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta mengatakan, permintaan amonium nitrat diperkirakan akan naik hingga 221.441 ton pada 2024.

“Pembangunan pabrik KAN diharapkan mampu memenuhi kebutuhan amonium nitrat dalam negeri dan mengurangi impor,” ujar Hanggara dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Hanggara menjelaskan, pembangunan pabrik KAN juga merupakan salah satu bentuk diversifikasi usaha dan strategi utama PKT yang berfokus pada pemberian nilai tambah produk.

Dengan demikian, PKT dapat mendorong ketahanan produk petrokimia dalam negeri dengan membantu mengurangi impor amonium nitrat.

Sebagai pelopor transformasi hijau industri petrokimia di Tanah Air, lanjut Hanggara, hilirisasi petrokimia berbasis sumber daya terbarukan (renewable resources) menjadi salah satu strategi PKT untuk menerapkan konsep keberlanjutan dan ekonomi sirkular. Strategi ini pun telah tertuang peta jalan (roadmap) PKT selama 40 tahun ke depan.

Dengan praktik ekonomi sirkular, PKT berusaha mengoptimalkan potensi ekses amonia yang tidak dikonversi menjadi urea dengan memanfaatkannya menjadi produk turunan bernilai tambah, seperti amonium nitrat.

Pembangunan pabrik KAN merupakan salah satu bentuk diversifikasi usaha dan strategi utama PKT yang berfokus pada pemberian nilai tambah produkPT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Pembangunan pabrik KAN merupakan salah satu bentuk diversifikasi usaha dan strategi utama PKT yang berfokus pada pemberian nilai tambah produk

Sementara itu, Direktur Utama KAN Dormatua Siahaan mengatakan, produksi amonium nitrat PKT diperkirakan dapat memenuhi sekitar 12 persen kebutuhan amonium nitrat dalam negeri.

“Kami menyiapkan pabrik dengan dukungan teknologi tinggi yang aman dan ramah lingkungan. Pabrik ini juga memenuhi standar operasional pabrik kelas dunia berlisensi Sedin-Hailifeng,” kata Dormatua.

Dengan teknologi tersebut, pabrik KAN diharapkan mampu berkontribusi dalam pencapaian net zero emission (NZE) yang ditetapkan perusahaan pada 2050.

Baca juga: Dirut Pupuk Kaltim Beberkan 3 Kunci Kesuksesan Penerapan ESG dalam Operasional Bisnis

Pabrik KAN, lanjut Dormatua, juga didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi termutakhir.

Pada kesempatan yang sama, Supervisor Pengembangan PKT Indardi menilai bahwa amonium nitrat memiliki nilai tambah yang potensial. Akan tetapi, sebagian besar suplai amonium nitrat dalam negeri diperoleh dari impor.

Oleh sebab itu, pabrik amonium nitrat KAN diharapkan bisa mengurangi volume impor domestik dengan mengoptimalkan fungsi amonium nitrat di berbagai sektor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com