Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Persen Produk Tinta Printer Dipalsukan, Epson Ingatkan Dampak dan Risikonya

Kompas.com - 28/10/2022, 10:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Epson Indonesia menyebut saat ini terdapat 30 persen produk tinda keluaran perusahaan yang beredar di pasaran adalah palsu. Untuk itu, masyarakat perlu berhati-hati, mengingat ada dampak penggunaan dari produk tinta palsu.

"Untuk itu kita semua harus waspada terhadap peredaran tinta palsu, karena saat ini diperkirakan sudah mencapai angka 30 persen," kata Sr Manager Product Marketing Printer & Business Development PT Epson Indonesia Syahrizal Aprianto, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (28/10/2022).

Syahrizal mengatakan, untuk memastikan produk tinta original keluara Epson, pengguna dapat membuktikannya melalui aplikasi Epson Genuine yang dapat diunduh melalui Play Store maupun App store smartphone. Pada aplikasi Epson Genuine pengguna dapat melakukan scan barcode pada dus tinta sehingga pengguna dapat mengetahui keaslian tinta secara mudah.

“Pada aplikasi akan muncul symbol setelah pengguna melakukan scan barcode, jika produk tinta sudah pernah dilakukan scan sebanyak dua kali maka akan muncul simbol kuning dan jika QR Code yang terdapat dalam dus terindetifikasi palsu, maka akan terdapat keterangan "Consumables Palsu" dan muncul simbol merah," ujar Syahrizal

Baca juga: BPK Temukan Uang Tahun Emisi 2022 Berpotensi Dipalsukan, BI: Pengamanan Paling Mutakhir

Syahrizal melanjutkan, selain dapat memastikannya melalui aplikasi Epson Genuine, para pengguna dapat memastikannya keaslian tinta melalui Hologram kemasan luar dus. Setiap tinta yang diproduksi Epson, akan memiliki kualitas kemasan atau dus yang bagus, berwarna terang, dan solid. Kemudian dus tinta tersebut juga memiliki sticker hologram pada bagian samping atas dan bawah dari kemasan tinta botol.

"Untuk mengetahui ciri lain dari tinta palsu, para pelanggan dapat mengidentifikasi dengan beberapa cara yakni segel hologram yang terdapat pada tinta palsu agak pudar dan tidak terdapat tulisan Epson Genuine walaupun memang agak sulit untuk dibedakan namun ciri pada tinta palsu hologram yang terdapat pada dus tidak dapat digunakan pada aplikasi," ujar dia.

Baca juga: Kenali Modus Penipuan Ekonomi Digital, Mulai dari Identitas Palsu sampai Catut Nama Perusahaan Lain

Ia menjelaskan, tinta palsu diproduksi tanpa pengendalian mutu dan tidak mempunyai kontrol kualitas layaknya tinta printer asli. Sehingga jika digunakan pada printer, bisa menyebabkan kerusakan dan menyebabkan garansi pada printer hangus.

Ditambah lagi, hasil cetak tinta palsu cenderung pudar dan dapat menyebabkan kerugian bagi penggunanya. Mengingat jumlah tinta palsu yang beredar cukup banyak, Epson Indonesia terus mengedukasi masyarakat terkait bahaya dari menggunakan tinta palsu.

"Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang bahaya menggunakan tinta palsu dan meningkatkan kepercayaan pada pelanggan dalam membeli produk Epson khususnya tinta," tuturnya.

Tak hanya itu, pembuatan dan perdagangan tinta palsu juga bisa dikenakan sanksi. Ini tertuang dalam Pasal 100 Ayat (1) atau Ayat (2) UU Merek dengan hukum pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 2 miliar, atau pidana penjara 4 tahun.

Lebih lanjut, apabila tindakan pemalsuan tersebut mengakibatkan gangguan kesehatan, gangguan lingkungan hidup dan/atau kematian manusia, dapat dikenakan pidana penjara paling lama 10 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5 miliar.

Selanjutnya, setiap orang yang memperdagangkan tinta yang merupakan tinta palsu dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 102 UU Merek dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp 200 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com