Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Dorong Pelaku Ekraf Cari Alternatif Pembiayaan Lewat Pasar Modal

Kompas.com - 03/11/2022, 14:17 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berharap para pelaku ekonomi kreatif dapat mencari alternatif pembiayaan melalui skema Initial Public Offering (IPO) di pasar modal.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung berniat mempertemukan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan alternatif sumber pembiayaan non-perbankan, misalnya melalui skema pembiayaan pasar modal.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Coaching Clinic KreatIPO di Kota Bogor, Jawa Barat.

“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha parekraf untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujar dia dalam siaran pers, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Dongkrak Wisatawan Malaysia, Kemenparekraf Gandeng AirAsia

Ia menambahkan, saat ini pasar modal dibanjiri jutaan investor ritel.

Menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Henky bilang, jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 8,62 juta investor per April 2022.

Jumlah ini naik 15,11 persen dibandingkan akhir Desember 2021 sepanjang tahun atau sebanyak 7,48 juta investor.

Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pelaku usaha parekraf agar mengakses sumber pembiayaan melalui skema IPO.

Dengan begitu, bisnis atau usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang dijalankan dapat scaling-up dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga: Kemenparekraf Salurkan Pembiayaan Rp 46,97 Miliar untuk Alumni FoodStartup Indonesia (FSI)

Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menceritakan, salah satu pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah melakukan IPO di tahun 2022 ini adalah PT Sari Kreasi Boga Tbk.

Perusahaan ini bergerak di bidang waralaba kebab makanan dan minuman. Pada 5 Agustus 2022 sukses melakukan proses Penawaran Umum Saham Perdana atau IPO di BEI.

PT Sari Kreasi Boga memiliki kode emiten RAFI dan secara resmi tercatat pada Papan Pengembangan BEI.

"Keberhasilan ini sekaligus menjadikan RAFI sebagai perusahaan ke-800 yang tercatat di BEI dan ke-34 di bursa yang sama pada tahun ini," imbuh dia.

Lainnya, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan melakukan Penawaran Umum Saham di tahun 2022 ini adalah PT Puri Sentul Permai Tbk.

Perusahaan ini bergerak di bidang perhotelan, travel, dan restoran.

Perusahaan dengan kode emiten KDTN ini diperkirakan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 7 November 2022 dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2,5 juta lot.

"Target capaian di penawaran umum perdana sebanyak Rp 35 miliar sampai Rp 40 miliar," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com