Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang KTT G20, Bisnis Makanan dan Minuman di Bali Menggeliat

Kompas.com - 04/11/2022, 12:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis Food & Beverage di Bali mengalami pertumbuhan memasuki kuartal IV-2022.

Kunjungan wisatawan juga mengalami pertumbuhan, meski belum sepenuhnya normal seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda.

Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, omzet harian dari kafe dan resto, terutama di Bali Selatan mulai bergeliat.

“Diperkirakan kafe, restoran hingga beach club yang ada di sekitar Bali Selatan saja, bisa mengantongi omzet mulai Rp 3 juta hingga Rp 1 miliar per hari (beach club). Membuat bisnis restoran dan kafe tumbuh melebihi 100 persen,” ucap dia dalam siaran pers, dikutip Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Pemerintah Sebut Presidensi G20 Serap 33.000 Tenaga Kerja

Adnyana mencontohkan di daerah Seminyak dan Canggu aktivitas perekonomiannya sudah normal seperti masa sebelum pandemi.

“Jika pemilik modal sudah berani buka restoran hingga kafe, berarti mereka sudah percaya, Bali telah bangkit,” tambah dia.

Sementara, pemilik Siadja Gallery, Tanamas Villas dan restoran Ocin Gede Dananjaya Siadja menjelaskan, tingkat hunian kamar hotel dan villa juga dirasakan terus membaik.

Pemesanan vila dan resto di daerah Ubud meningkat sejak bulan Agustus.

"Bagi kami biasanya November adalah bulan mati, tapi dengan adanya G20, itu menjadi berkah bagi kami," ujar dia.

Baca juga: Jelang KTT G20, Transaksi Valas Meningkat

Namun demikian, Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali I Made Mendra Astawa menyebutkan, peningkatan bisnis restoran dan kafe ini berimbas pada naiknya permintaan hasil pertanian seperti aneka buah dan sayuran.

Namun karena curah hujan yang tinggi, hasil panen dari Bali menjadi tidak optimal.

"Demi memenuhi besarnya permintaan, pasokan tambahan diambil dari Jawa," ucap dia.

Baca juga: KTT G20 Bawa Cuan di Bali, Mulai Ramainya Wisatawan hingga Meningkatnya Permintaan Rental Mobil

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), perekonomian Provinsi Bali ditopang oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman termasuk di dalamnya bisnis perhotelan dan restoran.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho menuturkan, Presidensi G20 2022 memberi dampak positif bagi perekonomian Bali sejak Januari.

Pertemuan G20 banyak digelar di pulau dewata termasuk puncak KTT G20 pada tengah November ini.

"G20 menjadi pendorong utama bagi bangkitnya Bali, saat pandemi terjadi ada banyak bisnis yang tutup termasuk restoran dan kafe karena sepi pembeli jadi mereka harus mengurangi beban biaya," pungkas Trisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com