Jelang IPO, BSBK Bidik Potensi Investasi Properti di IKN

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu perusahaan properti yang saat ini tengah bersiap untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering/IPO, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) tengah membidik peluang investasi di Ibu Kota Negara (IKN).

Direktur Operasional Wulandari Bangun Laksana Tjia Daniel Wirawan mengungkapkan, kepindahan Ibu Kota negara ini ditangkap sebagai peluang emas oleh BSBK. Hal ini mengingat perusahaan memiliki fokus di sektor properti berbasis di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Pindahnya IKN ini benar-benar menjadi momentum yang pas sekaligus kesempatan emas bagi kami pengembang, dalam memperbesar potensi bisnis properti di kawasan Balikpapan khususnya kawasan Balikpapan Superblock (BSB),” ujar Tjia dalam siaran pers, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Kepala Otorita Pastikan Pembangunan IKN Tetap Mengusung Kota Rimba

Tjia menjelaskan, produk BSBK memiliki konsep yang berbeda, karena berdiri di pusat kota dengan lokasi yang sangat strategis dengan berbagai fasiltas dan infrastruktur yang memudahkan. Seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya.

“Selain lokasi yang strategis yaitu berdiri di kawasan Balikpapan Superblock, kami pihak pengembang juga menunjang fasilitas lainnya, seperti pusat hiburan Pantai BSB, dan Aquaboom. Sedangkan sarana olahraga terdapa CNC Fitness Center, BSB Bowling, dan pusat kuliner,” ungkap dia.

Baca juga: PT PP Janji Rampungkan Pembangunan Istana Negara di IKN Tepat Waktu

Lokasi strategis dan Fasilitas lengkap dan berkualitas, lanjut dia, diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di kawasan BSB ini. Sebagai informasi, BSBK saat ini sedang proses IPO, dan berada dalam tahapan book building.

Perusahaan menawarkan harga sahamnya sebesar Rp 100 per lembar saham sebanyak 2,75 miliar saham. Perseroan menargetkan perolehan dana IPO sebesar Rp 275 miliar.

Dari perolehan dana tersebut, Rp 100 miliar akan digunakan untuk membeli tanah seluas 1,2 hektare di Balikpapan, sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan operasional perusahaan.