Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Program Food Estate di Pulang Pisau Berikan Dampak Positif bagi Kesejahteraan Petani

Kompas.com - 05/11/2022, 10:19 WIB
Dwi NH,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Sementara itu, terkait penyetopan bantuan pupuk, ia mengaku bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut karena sudah mengetahui bahwa pemerintah tidak mungkin memberi bantuan terus-menerus.

“Ya kalau dikasih, kami enggak menolak. Cuma biasanya tetap mandiri juga,” kata Hartoyo.

Diharapkan bisa hadirkan penyuluh

Selain bantuan terkait kendala tata air, Hartoyo berharap, Kementan bisa menghadirkan penyuluh yang mempraktikkan teori di lapangan secara langsung dan rutin mengunjungi Pulang Pisau.

Selama dua tahun food estate berjalan, kata dia, baik pendampingan maupun penyuluh tidak selalu rutin hadir.

Baca juga: Kembangkan Food Estate, Jababeka Siapkan Proyek Percontohan di Cikarang

“Petani tahunya cuma di sawah. Kami perlu diberi ilmu dan masukan supaya hasil (pertanian) bisa meningkat lagi,” tutur Hartoyo.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Muhammad Yadi Sofyan mengatakan bahwa program food estate di Kalteng akan terus dilanjutkan pemerintah, meski masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaannya.

“Enggak apa sih kalau ada orang kritik (berhentikan food estate) seperti itu. Mereka juga (punya) argumentasi yang baik. Namun, bagi KTNA, food estate Kalteng itu sangat penting untuk menutup kehilangan fungsi lahan yang tiap tahun terjadi,” tuturnya.

Menurut Sofyan, apabila food estate tidak dilakukan sekarang, negara dikhawatirkan mengalami keterlambatan dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Seperti diketahui, kebutuhan pangan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com