Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Pasar Energi Indonesia Masih Menarik

Kompas.com - 15/11/2022, 12:35 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi pangsa pasar yang menarik untuk dilirik investor, khususnya di bidang energi.

Pada side event forum B20 Summit, Signing Agreement B20 Task Force, Sustainability & Climate Business Action, Arifin menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) beberapa pelaku bisnis (B to B) pada sektor energi.

"Pasar energi Indonesia masih menarik bagi investor, penandatanganan MoU ini adalah momen penting, karena hal tersebut menunjukkan kemauan untuk mewujudkan investasi di RI, serta menunjukkan bagaimana RI adalah negara yang masih menarik bagi para investor," ujar Arifin dalam siaran pers, Selasa (15/11/2022).

Arifin menyebut Indonesia memiliki potensi sumber daya energi dan sumber daya alam yang sangat melimpah dan beragam, namun masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Mengingat, terbatasnya akses teknologi dan finansial untuk mengelolanya.

Baca juga: Bali Compact Jadi Legacy Presidensi G20 Indonesia di Bidang Transisi Energi Global

Arifin juga mengatakan, dengan menetapkan target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060, akan membuat Indonesia semakin membutuhkan investasi yang sangat besar. Bahkan, RI telah membuat roadmap secara bertahap hingga tahun 2060 untuk mencapai target NZE tersebut.

Dia menambahkan, pemerintah telah melakukan reformasi dari segi regulasi untuk mewujudkan ekosistem investasi yang lebih kondusif, seperti melakukan penyederhanaan perizinan dan persyaratan investasi.

"Investasi yang masuk akan memberikan dampak terciptanya lahan pekerjaan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan perkembangan teknologi," tegas dia.

Adapun beberapa kesepakatan ditandatangani mencakup MoU Development of a Clean Amonia and Hydrogen Value Chain, antara PT Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco. Kemudian, Definitive Cooperation Agreement Pomalaa High Pressure Acid Leach (HPAL) Project antar PT Vale Indonesia dengan Zhejiang Huanyo Cobalt Ltd

Selanjutnya, MoU Acceleration of Clean Energy Related Projects antara PT Pertamina (Persero) dengan Japan Bank for International Cooperation. Lalu, MoU Gas, LNG and Company Capacity Building antara PT Pertamina Gas Negara dengan Botas.

Terakhir, MoU Accelerating of Battery Energy Storage System (BESS) Application on Transportation Modes antara Indonesia Battery Corporation dengan Contemporary Amprex Technology

Baca juga: Menteri ESDM: Indonesia Butuh Investasi Rp 750 Triliun Garap Pembangkit EBT 22 GW

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com