Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Gemar Belanja "Online", Transaksi Digital Banking Tembus Rp 5.184 Triliun

Kompas.com - 17/11/2022, 20:48 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital terus mengalami kenaikan pesat dibandingkan transaksi konvensional.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal ini terlihat pada peningkatan nilai transaksi digital banking dan nilai transaksi uang elektronik yang terus meningkat sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.

BI mencatat pada Oktober 2022, nilai transaksi digital banking meningkat 38,38 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 5.184,1 triliun dan nilai transaksi uang elektronik tumbuh 20,19 persen yoy mencapai Rp 35,1 triliun.

"Transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Marak Belanja Online, Nilai Transaksi Digital Banking Tumbuh 29,47 Persen Kuartal III-2022

Sementara itu, transaksi pembayaran secara konvensional seperti melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), kartu debet, dan kartu debit juga mengalami peningkatan meski tidak sebanyak transaksi secara digital.

Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 23,52 persen yoy menjadi Rp 691,6 triliun.

Di sisi lain, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan pada Oktober 2022 meningkat 6,04 persen yoy mencapai Rp 905,9 triliun.

Baca juga: 6 Cara Melindungi Data Pribadi agar Transaksi Digital Aman


Melihat tren tersebut, BI tetap akan terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"BI terus meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com