Sementara itu, kelangkaan dollar AS di Indonesia terlihat dari selisih pertumbuhan kredit valuta asing (valas) dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) valas yang cukup tinggi, yaitu masing-masing tumbuh 11 persen dan 2 persen.
"Namun demikian kalau kita lihat, overall funding gap antara valas itu sendiri, antara ketersediaan dana dengan DPK dengan kredit itu sendiri sekarang sudah mulai membaik. Kenapa? Karena kalau kita lihat perbankan kita itu tidak semuanya dana valas itu berasal dari DPK," jelasnya.
Kendati demikian, BI berharap ke depannya akan lebih banyak dana asing masuk ke Indonesia, terutama dalam bentuk dollar AS. Sebab, di Kuartal III 2022 mulai terjadi kenaikan foreign direct investment (FDI) sevesar 63 persen yoy dan surplus neraca dagang RI mencapai 45 miliar dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.