Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM Ungkap Klasifikasi KSP yang Berpotensi Jadi "Open Loop" dalam RUU P2SK

Kompas.com - 01/12/2022, 20:37 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengusulkan klasifikasi koperasi simpan pinjam (KSP) yang melayani simpan pinjam untuk masyarakat (open loop) dan KSP yang menjalankan usaha simpan pinjam hanya kepada anggota (closed loop).

Rencananya, koperasi open loop akan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan koperasi closed loop tetap diawasi Kemenkop UKM.

Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi mengatakan, selama ini pihaknya membagi KSP menjadi 4 tingkatan (tier) berdasarkan jumlah anggota, jumlah modal, dan total aset. Hal ini berdasarkan Klasifikasi Usaha Koperasi (KUK) yang diatur dalam Permenkop UKM Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pengawasan Koperasi.

Baca juga: Menteri Teten Resmi Pecat PNS Kemenkop UKM Pelaku Kekerasan Seksual

Namun pada usulan Rancangan Undang-undang (RUU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK), dia mengungkapkan koperasi yang berpotensi diklasifikasikan menjadi open loop merupakan KUK tier 3 dan 4.

"Tier yang yang kira-kira potensial itu berada pada posisi open loop itu bisa berada pada tier 3 dan 4. Tetapi berapa jumlahnya? Tentu nanti akan kita lihat," ujarnya saat rapat panja RUU P2SK dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Kemenkop-UKM Bidik 5,8 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital pada 2024

 


Dia menambahkan, jumlah koperasi yang masuk dalam tier 3 dan 4 kira-kira sebanyak 400 koperasi.

Adapun, berdasarkan Permenkop UKM Nomor 9 Tahun 2020, koperasi tier 3 ini memiliki 9.001-35.000 anggota, jumlah modal Rp 15-40 miliar, dan total aset Rp 100-500 miliar.

Sedangkan koperasi tier 4 memiliki lebih dari 35.000 anggota, jumlah modal lebih dari Rp 40 miliar, dan total aset lebih dari Rp 500 miliar.

"Terhadap koperasi tier 3 dan 4 inilah yang secara khusus barangkali nanti kita perlu melakukan inventarisasi mana yang memang melaksanakan close loop atau yang open loop," ucapnya.

Baca juga: Kemenkop UKM Bakal Cabut Izin 9 KSP Fiktif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com