Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Skystar Capital
Pemodal Ventura

Skystar Capital adalah pemodal ventura yang berfokus pada pendanaan awal untuk membantu akselerasi bisnis rintisan teknologi. Skystar Capital hadir sebagai solusi bagi para pendiri untuk memberikan bantuan modal, saran, dan kemitraan strategis untuk meningkatkan skala bisnis.

Skystar Capital didukung oleh berbagai grup perusahaan terkemuka di berbagai bidang seperti media, telekomunikasi, layanan keuangan, layanan kesehatan, sektor pendidikan, dan lain-lain. Kami memberikan akses melalui jaringan profesional untuk pengembangan bisnis perusahaan rintisan.

Ingin lebih kenal dengan kami? Bisa follow kami di Instagram (@skystar.vc) atau Linkedin Skystar Capital. Juga kunjungi situs kami www.skystarcapital.com atau kalau ingin berbincang dengan kami, kirimkan surel ke contact@skystarcapital.com 

Optimalisasi Transaksi Bisnis dengan Blockchain

Kompas.com - 05/12/2022, 11:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Jessica Elvina*

BLOCKCHAIN telah menjadi kata kunci yang mewakili perkembangan teknologi dalam satu dekade ini. Melesatnya blockchain pada masyarakat global tidak lepas dari keberhasilan cryptocurrency pertama di dunia, yaitu Bitcoin. Keberhasilan Bitcoin tersebut dimulai dengan penemuan blockchain oleh Satoshi Nakamoto (nama samaran) di tahun 2008. Sejak saat itu, pengaplikasian dan pengembangan blockchain terus berlanjut.

Pada beberapa tahun terakhir, kepopuleran blockchain telah meningkat, baik dari segi supply maupun demand. Pada segi supply dapat dilihat dari total insinyur yang mengembangkan blockchain di seluruh dunia tumbuh sebesar 78 persen per Juni 2022. Sementara pada segi demand, hampir 700 juta transaksi sudah dilakukan dalam sistem jaringan blockchain dan BCG (Boston Consulting Group) memperkirakan total pengguna cryptocurrency akan mencapai 1 miliar pada tahun 2030. Akan tetapi, baru-baru ini muncul gejolak terhadap lanskap ekosistem blockchain akibat dari pengambilan risiko yang berlebihan dan kurangnya regulasi penggunaan blockchain.

Walaupun begitu, mengingat seluruh keunggulan yang dimiliki oleh blockchain, sistem dan teknologi yang mendasari blockchain akan tetap tangguh dan revolusioner. Segala peluang dan potensi pada blockchain juga akan tetap terbuka untuk dieksplorasi. Itu sebabnya penting untuk memahami blockchain secara mendasar dan aplikasi apa saja yang telah memanfaatkannya.

Baca juga: Tahun 2022 Jadi Musim Dingin Kripto, Survei: Investor Tetap Optimistis

Empat karakteristik blockchain

1. Immutability

Immutability dalam blockchain, yaitu kemampuan penyimpanan data yang tidak dapat diubah, dihapus, dan dihancurkan. Sistem penyimpanan ini juga menggunakan jaringan peer to peer yang setiap aksesnya membutuhkan konsensus dari setiap pengguna yang terhubung. Akibatnya, apabila ada pihak luar ingin mengubah, menghapus, dan menghancurkan data, maka dia harus meretas seluruh gawai atau perangkat secara bersamaan. Inilah mengapa, data yang disimpan dalam sistem blockchain mendapat julukan immutable dan tamper-proof.

2. Security

Security adalah sistem keamanan penyimpanan data blockchain yang berdasarkan keterhubungan antarblok dengan setiap bloknya memiliki kode kriptografi yang unik, beragam, dan sifatnya pribadi. Setiap ada penambahan data, maka akan secara otomatis diverifikasi oleh jaringan pengguna antarblok untuk memastikan bahwa setiap data yang diakses atau ditambah dilakukan oleh pengguna yang terdaftar, bukan pihak luar. Karena proses verifikasi dilakukan terus-menerus oleh jaringan pengguna, blockchain sulit diretas. Sistem blockchain ini juga dapat melacak dan mengenali sesuatu yang mencurigakan apabila ada peretas yang mencoba mengakses, mengubah, dan menghapus data yang disimpan, sehingga terjamin keamanannya.

3. Transparency
Transparency adalah karakteristik blockchain yang memfasilitasi, baik perusahaan maupun mitra bisnis, atas keterbukaan terhadap segala akses data yang terdesentralisasi. Oleh karena itu, sebuah instansi, lembaga, atau individu yang telah terdaftar sebagai mitra dalam sistem jaringan blockchain dapat mengakses data yang dikehendaki dan setiap aksesnya akan tercatat secara otomatis.

Setiap mitra yang terdaftar dalam sistem jaringan blockchain membutuhkan validasi konsensus satu sama lain, sehingga setiap akses data atau transaksi yang dilakukan harus melalui persetujuan dari setiap mitra bisnis atau anggota dalam jaringan.

Itu sebabnya, meskipun Bitcoin tidak membutuhkan pihak ketiga, semua transaksi–baik yang legal maupun ilegal–dapat dilacak dan dikenali.

4. Decentralization
Decentralization atau desentralisasi adalah salah satu karakteristik blockchain yang tidak memerlukan kehadiran pihak ketiga untuk setiap transaksi atau akses terhadap suatu data. Hal ini dapat terjadi karena sistem blockchain menggunakan jaringan peer to peer dan smart contract. Dengan smart contract, setiap transaksi yang dilakukan akan transparan, didokumentasikan oleh sistem blockchain, dan akan dilaksanakan secara otomatis (self-executing) setelah syarat dan kondisi dalam kontrak antarmitra terpenuhi. Karena dalam jaringan peer to peer dan fitur smart contract, pengguna tidak membutuhkan pihak ketiga seperti bank atau perantara, sehingga transaksi menjadi lebih sederhana dan efisien.

Karakteristik blockchain ini juga memungkinkan pengguna untuk melakukan akses secara simultan dari berbagai lokasi, selama memiliki jaringan dan tervalidasi, dengan setiap aksesnya akan dicatat secara otomatis oleh sistem blockchain yang disebut juga sebagai Distributed Ledger Technology (DLT).

Keempat karakteristik tersebut memantik pemanfaatan dan pengembangan fitur blockchain secara lebih lanjut. Lantas, apa saja wujud pengaplikasian blockchain?

Baca juga: Mengenal Apa Itu Bitcoin: Definisi, Cara Kerja, dan Keunikannya

Berikut adalah beberapa contoh wujud pengaplikasian blockchain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com