Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Tertekan, Harga Saham GOTO Bisa Ambles ke Rp 50 Per Saham?

Kompas.com - 06/12/2022, 16:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham GOTO atau PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk tengah tertekan signifikan selama beberapa hari terakhir. Dalam kurun waktu sepekan terakhir, setiap harinya harga saham GOTO terus melemah dan menyentuh level auto reject bawah (ARB).

Pada perdagangan Selasa (6/12/2022) hari ini, saham GOTO kembali ambles 6,50 persen menyentuh batas bawah perdagangan harian ke Rp 115. Ini menjadi kali ketujuh secara berturut-turut saham emiten teknologi itu terkena ARB.

Para analis menilai, tren pelemahan tidak terlepas dari berakhirnya masa penguncian atau lock up period saham seri A GOTO pada 30 November lalu. Sentimen itu langsung memicu aksi jual besar-besaran saham GOTO.

Baca juga: Saham GOTO 7 Kali Berturut-turut Sentuh ARB sejak 28 November 2022

"Pembukaan lockup period membuat pemilik saham yang relatif besar melakukan cash out," ujar VP & Head of Investment Research Infovestas Utama, Wawan Hendrayana, kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Wawan menilai, aksi jual dilakukan oleh investor besar dengan melihat kinerja keuangan GOTO yang masih 'berdarah'. Sebagaimana diketahui, kerugian GOTO membengkak menjadi Rp 20,9 triliun hingga kuartal III-2022.

"Kerugian ini diprediksi akan terus berlangsung," katanya.

Harga saham GOTO bakal terus terjun?

Tekanan terhadap saham GOTO diproyeksi terus berlanjut. Hal ini tecermin dari masih tingginya jumlah lot ditawarkan atau offer yang tercatat dalam orderbook.

Baca juga: Saham GOTO Kembali Sentuh ARB, Kini Harganya Rp 123 Per Lembar

Di sisi lain, minat investor untuk membeli saham GOTO masih rendah. Dengan demikian, harga saham GOTO diprediksi semakin menyusut.

"Minat beli investor baru juga akan tergantung kinerja keuangan GOTO, harapannya adalah bila penjualan GOTO terus meningkat diiringi dengan penurunan kerugian," kata Wawan.

Tingginya tekanan jual oleh investor membuat potensi penurunan harga saham ke kisaran Rp 100 menjadi terbuka. Bahkan, Wawan menyebutkan, potensi penurunan saham GOTO ke level Rp 50 selalu ada.

"Potensi ke Rp 50 selalu ada, bila kedaan saat ini terus belanjut atau bila kinerja keuangan GOTO hingga tahun depan belum ada tanda perbaikan," katanya.

Apalagi, semenjak periode penguncian saham pra-IPO dibuka, marak terjadi transaksi saham GOTO di pasar negoisasi dengan harga di bawah pasar reguler. Transaksi yang menjadi bagian dari program opsi saham karyawan dan konsultan ini bahkan sempat mencatat adanya transaksi sebesar Rp 2 per saham.

Harga tersebut sangat jauh dari harga saham GOTO di pasar reguler saat ini. Harga yang jauh lebih rendah itu berpotensi menyeret harga saham GOTO di pasar reguler lebih dalam lagi.

"Investor yang memegang saham GOTO harus mempertimbangkan risiko likuiditas juga bila harga saham menuju Rp 50," ucap Wawan.

Baca juga: Mengenal Notasi K yang Disematkan di Saham GOTO

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com