Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal IV-2022 Bisa di Bawah 5 Persen

Kompas.com - 09/12/2022, 10:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022 kemungkinan tumbuh di bawah 5 persen. Proyeksi ini lebih rendah dari pertumbuhan di kuartal III-2022 yang mencapai 5,72 persen.

"Kita lagi estimasi (pertumbuhan ekonomi kuartal IV), tapi kurang lebih mungkin di sekitar 5 persen atau sedikit di bawah 5 persen," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (8/12/2022).

Menurutnya, situasi di kuartal IV-2022 lebih menantang dibandingkan kuartal sebelumnya, seiring semakin meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global.

Di sisi lain, kinerja ekonomi di tiga bulan terakhir juga turut dipengaruhi high base-effect, di mana pada kuartal IV-2021 pertumbuhan ekonomi sudah relatif tinggi.

Baca juga: Defisit APBN 2022 Bisa Susut Jadi 2,8 Persen dari PDB, Kemenkeu: Modal Baik untuk 2023

Pada kuartal IV-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mencapai 5,02 persen, berbeda dari kuartal III-2021 yang pertumbuhannya hanya sebesar 3,51 persen.

"Di sisi lain kita mulai melihat tanda-tanda bahwa kita harus antisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Ini yang harus kita antisipasi dan juga lakukan langkah-langkah supaya bisa meminimalisir dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Meski begitu, secara keseluruhan tahun 2022, Febrio optimis pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,2 persen. Hal ini seiring dengan kinerja ekonomi yang terjaga di kisaran 5 persen pada tiga kuartal terakhir.

Baca juga: BI: Tahun 2030, Lebih 30 Persen PDB Indonesia dari Ekonomi Keuangan Digital

 


Tercatat, pada kuartal I-2022 ekonomi RI tumbuh 5,01 persen, kemudian di kuartal II-2022 tumbuh sebesar 5,44 persen, serta di kuartal III-2022 mampu tumbuh 5,72 persen.

"Secara keseluruhan untuk 2022 ini kita masih bisa 5,2 persen atau lebih tinggi lagi sedikit," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini yang menjadi fokus untuk diantisipasi oleh pemerintah adalah perekonomian di 2023. Menurutnya, pemerintah berupaya menjaga kinerja perekonomian di tengah masih berlanjutnya gejolak ekonomi global.

"Untuk 2022 memang cukup solid, tantangan kita sekarang yang sedang disiapkan justru adalah 2023. Kita berharap bisa terus mengantisipasi dan melakukan kebijakan-kebijakan yang kondusif untuk perekonomian kita," pungkas Febrio.

Baca juga: BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 5,5 Persen pada 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com