Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangka Belitung Diyakini Jadi Pionir EBT dari Thorium

Kompas.com - 15/12/2022, 21:04 WIB
Heru Dahnur ,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Kepulauan Bangka Belitung diprediksi bakal menjadi pionir energi baru dan terbarukan (EBT) yang bersumber dari mineral ringan, thorium.

Penggunaan energi thorium dinilai sejalan dengan rencana nasional dalam mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin mengatakan, wacana penggunaan energi nuklir salah satunya yang bersumber dari thorium telah bergulir sejak lama. Namun secara teknologi, belum ada yang operasional.

Dalam hal ini Kepulauan Bangka Belitung berpotensi menjadi pionir tidak hanya secara nasional tapi juga di dunia.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beras di Bangka Belitung Surplus

"Saya selalu mengusahakan agar Bangka Belitung ini punya kelebihan dibandingkan daerah lain. Salah satu potensi kita adalah lumbung energi yang berbasis thorium. Secara nasional thorium paling banyak itu di sini," kata Ridwan saat Festival Nuklir Nasional II Tahun 2022 dan Seminar di Rumah Dinas Gubernur Babel, Kamis (15/12/2022).

Thorium merupakan mineral yang lebih ringan dari uranium yang diyakini sebagai mineral ikutan dari tambang timah.

Menurut Ridwan, semua pihak di seluruh dunia menginginkan energi yang lebih ramah lingkungan. Sementara Bangka Belitung memiliki potensi besar berupa bahan dasar, namun masih terkendala.

"Keamanan tidak boleh diabaikan dan harus diperhatikan. Kemudian komunikasi publik. Jangan sampai masyarakat tidak mendapat informasi yang akurat," ungkap Ridwan.

Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia Bob S Effendi mengatakan, pemerintah telah menetapkan target net zero emission 2060, sesuai target perubahan iklim yang sudah ditandatangani menjadi undang-undang.

Baca juga: Belanja Natal dan Tahun Baru Diprediksi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Bangka Belitung


Energi nuklir diharapkan masuk program pemerintah dan jangan dianggap sebagai persoalan negatif.

"Dana investasi Rp 700 triliun untuk membangun PLTN secara swasta, dengan skema menjual listrik kepada PLN tarif di bawah harga batu bara atau di bawah pokok produksi nasional," ujar Bob.

Berdasar kalkulasi jika pemerintah menargetkan 2040, harus beroperasi PLTN berkapasitas 8 Giga Watt. Seandainya satu PLTN menghasilkan 500 Mega Watt, maka perlu dibangun 16 PLTN di seluruh Indonesia.

Baca juga: Cegah Inflasi di Bangka Belitung, BI Targetkan 94 Kali Pasar Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com