Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Perdagangan RI pada 2023 Diproyeksikan Surplus hingga 38,5 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 21/12/2022, 11:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia surplus hingga 38,5 miliar dollar AS pada 2023 mendatang.

Hanya saja menurut dia, angka pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia tersebut bergantung pada situasi yang dihadapi.

"Tahun depan kami coba prediksi masih kemungkinan kita masih surplus neraca perdagangan hingga 38,5 miliar dollar AS. Angka pertumbuhan ini akan bergantung pada situasi yang akan dihadapi, termasuk di negara tujuan ekspor," kata Kasan saat saat memaparkan outlook perdagangan Indonesia 2023 di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Kemendag Beberkan Strategi Tingkatkan Nilai Tambah Produk dan Perluas Akses Pasar untuk Hadapi Perdagangan Global

Dengan surplus neraca perdagangan tersebut, kata dia, Kemendag akan menyasar pertumbuhan ekspor nonmigas mencapai 3,9 persen hingga 4,7 persen pada tahun depan. Sedangkan, ekspor migas diproyeksikan tumbuh sebesar 6,8 persen hingga 8,0 persen.

Guna merealisasikan hal itu, Kemendag memiliki beberapa strategi serta kebijakan. Di antaranya berupa program prioritas tahun depan seperti penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas.

Dalam memperkuat pasar dalam negeri, Kemendag akan memperkuat pasar rakyat yang terdiri dari menjaga stabilisasi harga bahan pokok, penguatan distribusi, dan pembinaan pelaku usaha, kemudian memberikan perlindungan konsumen dengan pengawasan kegiatan perdagangan dan edukasi konsumen, serta melakukan pengawasan pasar berjangka komoditi dan Sistem Resi Gudang.

Baca juga: Sri Mulyani: Neraca Dagang RI Surplus 31 Bulan Berturut-turut, Bukan karena Commodity Boom

Sedangkan, untuk meningkatkan ekspor nonmigas, Kasan bilang Kemendag berupaya memperkuat perundingan perdagangan internasional, memfasilitasi perdagangan luar negeri, promosi perdagangan dan pelatihan, serta pendampingan ekspor bagi Usaha Kecil Menengah.

Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Shinta Kamdani juga memproyeksikan neraca dagang RI surplus. Hal ini lantaran ada dorongan dari tingginya ekspor batubara dan Crude Palm Oil (CPO).

"Jadi kalau kita lihat output perdagangan itu dilihat secara global 2023 itu kan kenaikannya cuma 1 persen, itu global. Tapi Indonesia sendiri neraca dagangnya masih positif karena komoditas. Kita masih punya batubara, palm oil sawit itu kan masih tinggi ekspornya," kata dia.

Baca juga: 3 Negara Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Dagang RI pada November 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com