Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras RI Termahal Se-ASEAN, Kadin Khawatir Timbulkan Keinginan Impor hingga Ancam Petani

Kompas.com - 30/12/2022, 12:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Harga beras RI termahal se-ASEAN

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis mendata, secara nasional harga beras medium di tingkat pasar tradisional per Selasa (6/12/2022) yang lalu berkisar Rp 12.200 per kilogram hingga Rp 12.400 per kilogram.

Harganya cenderung meningkat sejak awal Juli 2022 yang masih berkisar Rp 11.550 per kilogram–Rp 11.750 per kilogram.

Bank Dunia (World Bank) juga berpandangan bahwa harga beras di Indonesia cenderung lebih tinggi dibandingkan harga beras dari negara-negara di kawasa Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan “Indonesia Economic Prospect” yang dilansir Desember 2022, harga di Indonesia sekitar 2 kali lipat lebih tinggi dari Vietnam, Kamboja, dan Myanmar.

Bank Dunia mengingatkan agar lonjakan harga tersebut dikelola dengan baik. Begitu juga dengan kemungkinan adanya hambatan non tarif atau harga di tingkat petani demi stabilisasi harga.

Pentingnya investasi penelitian dan pengembangan

Dalam jangka panjang, yang perlu didorong adalah investasi di bidang penelitian dan pengembangan serta penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian agar mampu meningkatkan produktivitas.

Oleh sebab itu Arsjad menilai polemik impor beras dan soal harga yang dinilai tinggi, jangan sampai mengubah fokus dalam menjaga ketahanan pangan.

"Penting memperkuat ketahanan pangan, mengingat ke depan, ada potensi krisis global yang antara lain akibat perang Rusia dan Ukraina yang belum surut," imbuhnya.

Krisis global dorong kenaikan harga beras

Lebih lanjut Arsjad Rasjid mengatakan, dalam kondisi krisis global, komoditas pangan bisa ikut terimbas dan berdampak serius bagi rantai pasok (supply chain) perdagangan global, termasuk di sektor pangan.

Gangguan pada pasokan berpotensi mendorong kenaikan harga, sehingga daya jangkau masyarakat menjadi lemah mengingat tingkat kesejahteraannya tidak mengalami peningkatan akibat krisis.

Arsjad mencontohkan, kenaikan harga beras yang relatif besar di beberapa wilayah di Indonesia.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) ada 2 wilayah, di mana rata-rata harga beras eceran naik di atas 5 persen pada 6 Desember 2022 dibandingkan sebulan sebelumnya, 7 November 2022.

Daerah dengan peningkatan harga rata-rata terbesar adalah Sulawesi Barat sebesar 6,6 persen dan Kalimantan Tengah 5,6 persen.

Menurut Arsjad, krisis pangan ditandai oleh sejumlah hal. Di antaranya, pasokan bahan pangan yang berkurang, atau harga yang makin tak terjangkau.

“Jangan sampai kondisi krisis pangan terjadi di Indonesia, karena dampaknya bisa meluas ke masalah sosial,” kata Arsjad Rasjid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com