Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stagflasi: Definisi, Penyebab, Akibat, dan Contohnya

Kompas.com - 11/01/2023, 10:06 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Stagflasi adalah istilah yang akhir-akhir ini cukup sering terdengar ketika membahas persoalan perekonomian.

Stagflasi ekonomi adalah salah satu topik yang menarik perhatian. Akibat stagflasi, perubahan kehidupan ekonomi sehari-hari bisa berubah.

Lantas, stagflasi disebabkan oleh apa dan bagaimana cara mengatasinya?

Artikel ini akan memberikan sejumlah hal mengenai hal tersebut, lengkap dengan contoh stagflasi yang pernah terjadi.

Baca juga: Apa Itu Inflasi? Pahami Pengertian, Penyebab, dan Dampak Inflasi

Pengertian stagflasi

Apa itu stagflasi? Dikutip dari Investopedia pada Rabu (11/1/2023), stagflasi adalah siklus ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan tingkat pengangguran yang tinggi disertai dengan inflasi.

Dengan kata lain, stagflasi ekonomi adalah kombinasi dari tiga hal negatif yakni pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, pengangguran yang lebih tinggi, dan harga yang lebih tinggi.

Pembuat kebijakan ekonomi menemukan kombinasi ini sangat sulit untuk ditangani, karena upaya untuk mengoreksi salah satu faktor dapat memperburuk faktor lainnya.

Istilah stagflasi pertama kali digunakan oleh politisi Inggris Iain Macleod dalam pidatonya di depan House of Commons pada tahun 1965, saat terjadi tekanan ekonomi di Inggris Raya.

Baca juga: Apa Itu Ekonomi Syariah? Simak Pengertian, Karakteristik dan Tujuannya

Dia menyebut efek gabungan dari inflasi dan stagnasi sebagai "situasi stagflasi". Fenomena tersebut sekaligus menjadi contoh stagflasi untuk kali pertama.

Istilah stagflasi dihidupkan kembali di AS selama krisis minyak tahun 1970-an, yang menyebabkan resesi yang mencakup pertumbuhan PDB negatif selama lima kuartal berturut-turut.

Inflasi berlipat ganda pada tahun 1973 dan mencapai dua digit pada tahun 1974. Pengangguran mencapai 9 persen pada Mei 1975.

Dampak stagflasi

Sempat dianggap mustahil oleh para ekonom, stagflasi telah terjadi berulang kali di negara maju sejak krisis minyak tahun 1970-an hingga saat ini.

Baca juga: Kegiatan Produksi: Pengertian, Jenis, Tujuan, Faktor, dan Contohnya

Pada pertengahan 2022, banyak yang mengatakan bahwa Amerika Serikat belum memasuki periode stagflasi, tetapi mungkin akan segera mengalaminya, setidaknya untuk waktu yang singkat.

Pada Juni 2022, majalah Forbes berpendapat bahwa periode stagflasi kemungkinan besar terjadi karena pembuat kebijakan ekonomi akan mengatasi pengangguran terlebih dahulu, membiarkan inflasi ditangani kemudian.

Akibat stagflasi bisa diilustrasikan melalui indeks kesengsaraan atau misery index.
Indeks ini merupakan penjumlahan sederhana dari tingkat inflasi dan tingkat pengangguran, untuk menunjukkan seberapa buruk kondisi masyarakat ketika stagflasi terjadi di sebuah ekonomi atau negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com