Capai Target, Transaksi Harbolnas 2022 Tembus Rp 22,7 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menggandeng NielsenIQ Indonesia melaporkan, total transaksi selama Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022 mencapai Rp 22,7 triliun.

Angka ini tumbuh 26 persen secara tahunan atau memiliki selisih sampai Rp 4 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.

Director of NielsenIQ Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan, hasil tersebut melebihi dari target yang dipatok oleh idEA sebesar Rp 20 triliun.

"Dari jumlah tesebut total transaksi produk lokal mencapai Rp 10 triliun atau tumbuh 18 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 18,1 triliun," ujar Rusdy dalam konferensi pers Harbolnas 2022 secara virtual, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Survei: 71 Persen Masyarakat Indonesia Manfaatkan Gelaran Harbolnas untuk Berhemat

Ada perubahan kebiasaan konsumen saat Harbolnas 2022

Ia menambahkan, total transaski pada Harbolnas 2022 per harinya mencapai enam kali dari rata-rata transaksi belanja online pada hari biasa.

Rusdy membeberkan, terdapat perubahan kebiasaan konsumen dalam berbelanja online terutama terkait dengan kenaikan harga BBM tahun lalu.

Sebanyak 35 persen masyarakat masih membeli produk yang sama tetapi mengurangi kuantitas belanja mereka. Di sisi lain, sebanyak 17 persen masyarakat mulai beralih ke jenama yang menawarkan harga lebih murah.

Baca juga: Mendag Zulhas Bidik Transaksi Harbolnas 2022 Tembus Rp 27 Triliun

Di Pulau Jawa terdapat peningkatan jumlah uang yang dibelanjakan ketika Harbolnas 2022 sebesar 9 persen. Namun begitu, hal ini tidak diikuti oleh konsumen di luar Jawa yang justru mengalami penurunan jumlah uang yang dibelanjakan sebesar 11 persen.

"Hal ini juga ada kaitannya dengan naiknya harga BBM yang juga membuat biaya atau ongkos kirim ke luar pulau naik," jelas dia.

Baca juga: Simak 6 Cara Hindari Penipuan Belanja Online

Lebih banyak laki-laki berbelanja saat Harbolnas

Ia menjelaskan, dari jumlah masyarakat yang mengikuti Harbolnas 2022 sebanyak 95 persen merupakan pengguna yang memang sudah akrab dengan belanjan online atau Harbolnas.

Sedangkan, hanya sekitar 5 persen saja masyarakat yang baru pertama mengikuti Harbolnas ini.

Yang unik, berdasarkan penelitian Rusdy, ditemukan bahwa laki-laki mendominasi jumlah masyarakat yang belanja ketika Harbolnas 2022 sebesar 52 persen.

"Angka tersebut meningkat 2 persen secara tahunan dibandingkan Harbolnas tahun 2021," imbuh dia.

Adapun, secara rentang umur sebanyak 33 persen orang yang berbelanja ketika Harbolnas 2022 berusia 15-24 tahun. Sementara, sebanyak 31 persen diisi oleh masyarakat dengan rentang umum 24-34 tahun.