Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Keluhkan Harga Tiket Kereta Api Mahal, Ini Tanggapan KAI

Kompas.com - 16/01/2023, 12:02 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah warganet di media sosial Twitter mengeluhkan mahalnya harga tiket kereta api saat ini. Kenaikan harga tiket kereta api ini disoroti oleh calon penumpang, yang bahkan membandingkannya dengan harga tiket kereta yang dijual sebelumnya.

Salah satunya akun @sayasihannah, yang membandingkan harga tiket kereta dengan kelas sama, yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Liat KAI access, agak mengkaget harga tiket naik dengan kereta yang sama dan kelas yang sama,” tulis dia.

Akun lainnya @matcharegaal juga menuliskan mahalnya harga tiket kereta api.

“Ini kenapa jadi mahal banget si tiket kereta,” ujarnya.

Tanggapan KAI atas tarif tiket kereta api

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus menjelaskan, tarif kereta api komersial bersifat fluktuatif menyesuaikan dengan demand dari pelanggan.

“Tarifnya juga kami pastikan selalu berada dalam tarif batas bawah (TBB)-tarif batas atas (TBA) yang telah ditetapkan,” ujar Joni saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Joni menambahkan, untuk kereta api yang bersifat PSO atau Public Service Obligation, tarifnya selalu tetap sesuai dengan tarif yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Untuk memberikan alternatif, lanjut dia, pihaknya juga menjual tiket ke berbagai tujuan dalam berbagai kelas dan sub kelas, dengan tujuan calon penumpang bisa memilih tarif yang diinginkan sesuai kebutuhannya.

Baca juga: Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Api Dosen dan Alumni 5 Univeritas

Selain itu, tersedia tarif khusus atau harga tiket lebih murah, yang bisa diperoleh pelanggan dengan membeli tiket untuk kereta maupun rute tertentu seperti Gambir–Cirebon, Bandung–Tasikmalaya, Bandung–Banjar, Cirebon-Purwokerto, Semarang Tawang-Tegal, Semarang Poncol–Tegal, Purwokerto–Yogyakarta, Purwokerto-Solo Balapan, Madiun–Malang, Surabaya Gubeng–Jember, dan rute lainnya.

“Tiket (harga khusus) dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access atau loket stasiun maksimal 2 jam sebelum keberangkatan,” tuturnya.

Selain itu, pihak KAI juga menyediakan berbagai event promo diskon tiket serta menyediakan tarif reduksi bagi lansia, infant, wartawan, anggota TNI, Polri, dan berbagai instansi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com