Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perlu Sinergi dari Lintas Sektoral untuk Sukseskan Program Food Estate

Kompas.com - 18/01/2023, 14:10 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Bambang Soesatyo mengatakan, program food estate yang dicanangkan pemerintah harus menjadi tanggung jawab bersama dalam kesuksesannya.

Ia menilai, gagasan tentang food estate menjadi relevan jika kegiatan merawat ketahanan pangan menuntut mekanisme kerja lintas sektoral.

Pria yang akrab juga dikenal Bamsoet itu menjelaskan, inisiatif food estate sebagai antisipasi terhadap gangguan ketahanan pangan nasional telah dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

Program food estate, kata dia, bahkan sudah ditetapkan sebagai program Strategis Nasional (PSN).

"Oleh karenanya kesuksesan program food estate menjadi tanggung jawab bersama, bukan satu lembaga saja Kementerian Pertanian (Kementan). Semua harus bahu-membahu dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Plt Walkot Semarang Berencana Masukkan Urban Farming ke Kurikulum Merdeka Belajar

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah sudah menetapkan pembagian tugas lintas sektor untuk periode 2021-2023.

Adapun pembagian tugas tersebut dimulai dari Kementan yang berperan menyediakan sarana produksi dan pengawalan budi daya.

Kemudian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) berperan merehabilitasi dan meningkatkan jaringan irigasi, sedangkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bertugas merevitalisasi lahan transmigrasi eksisting.

Selanjutnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) melakukan konservasi dan rehabilitasi lahan gambut.

Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) bertugas mewujudkan korporasi, merancang rencana detail tata ruang (RDRT), validasi tanah hingga sertifikasi.

Baca juga: Tingkatkan Porsi Go to Market pada 2023, Infomedia Bakal Bidik Beragam Industri dan Korporasi

Menurut Bamsoet, program food estate yang sudah dimulai di sejumlah daerah layak mendapat apresiasi.

“Namun, karena tantangan pada dekade-dekade mendatang diasumsikan lebih berat akibat perubahan pola musim, Indonesia harus lebih bersungguh-sungguh dan bekerja lebih keras mewujudkan food estate," jelasnya.

Ketahanan pangan harus jadi prioritas

Petani sedang mengolah lahan food estateDOK. Humas Kementan Petani sedang mengolah lahan food estate

Pada kesempatan tersebut, Bamsoet mengungkapkan, jumlah penduduk Indonesia saat ini lebih dari 275 juta jiwa. Untuk itu, ketahanan dan kecukupan bahan pangan harus menjadi prioritas.

“Karena itulah pokok-pokok haluan negara (PPHN) mendorong kesungguhan pemerintah untuk merealisasikan food estate di dalam negeri, dan mengajak semua elemen masyarakat memberi perhatian serius terhadap masalah ini,” ujarnya.

Baca juga: Saat Pemkot Tangerang Beri Diskon PBB Hingga 70 Persen untuk Jaga Laju Inflasi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com