JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat suara soal penolakan rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara. Adapun penolakan ini disampai Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, proyek pembangunan Bandara Bali Utara tidak masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Intinya kalau dari daftar PSN pemerintah sudah tidak memasukkan Bandara Bali Utara di PSN," kata Adita di Gedung DPR, Rabu (18/1/2023).
Adita mengatakan, pembangunan bandara baru di Bali dilakukan untuk mendukung sektor pariwisata.
Meski demikian, ia mengatakan, pemerintah tidak hanya melihat infrastruktur bandara tetapi juga jalan tol dan pelabuhan penyeberangan.
Adita juga mengatakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih bisa ditingkatkan untuk mendukung sektor pariwisata.
"Nah kita melihat bandara yang ada sekarang ini Bandara Ngurah Rai masih bisa ditingkatkan, jadi tahun ini akan ditingkatkan 3 kali lipat atau sekitar 35 juta kapasitas penumpang per tahun tiga kali lipat dari kondisi eksisting," ujarnya.
Lebih lanjut, Adita mengatakan, akan lebih baik mengintegrasikan seluruh infrastruktur di Bali dibandingkan membangun bandara baru.
"Kami akan fokus dulu lebih dulu pengembangan Bandara Ngurah Rai yang ada dan AP1 juga sudah confirm akan ada peningkatan kapasitas ya kita optimalkan yang ada dulu," ucap dia.
Baca juga: Bendungan Tiro hingga Bandara Bali Utara Dikeluarkan dari Proyek Strategis Nasional
Dikutip Regional Kompas.com, Megawati Soekarnoputri mengaku menolak rencana pembangunan Bandara Bali Utara yang berlokasi di wilayah Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.