Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Perang Rusia-Ukraina, Arus Peti Kemas Luar Negeri Sepanjang 2022 Melambat

Kompas.com - 19/01/2023, 15:00 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketegangan akibat perang Rusia-Ukraina berdampak pada arus peti kemas di Indonesia. PT Pelindo Terminal Petikemas mencatat, jumlah arus peti kemas luar negeri sepanjang 2022 hanya naik 2,04 persen dari 2021.

Arus peti kemas luar negeri pada 2022 tercatat sebanyak 3,48 juta teus. Jumlah tersebut naik 2,04 persen dari tahun 2021 sebanyak 3,41 juta teus.

"Padahal, target kami 3,66 juta teus," kata Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/1/2023).

Menurut dia, banyak faktor yang memengaruhi tidak tercapainya target arus peti kemas perusahaan.

Salah satunya adalah berkaitan dengan peti kemas luar negeri yang masih dipengaruhi oleh konflik Rusia dan Ukraina. "Ketegangan Rusia-Ukraina masih menjadi faktor utama," ujarnya.

Baca juga: Sepanjang Tahun 2022, Arus Peti Kemas Pelindo Tumbuh 1,08 Persen

Selain itu, masalah penutupan pelabuhan akibat kebijakan lockdown di sejumlah kota di China juga memengaruhi arus ekspor dan impor di sejumlah terminal peti kemas di Indonesia.

Sementara untuk arus peti kemas dalam negeri sepanjang tahun 2022 juga tumbuh tipis. Jumlahnya 7,67 juta teus, atau tumbuh 0,65 persen dari tahun 2021 yang tercatat sebanyak 7,62 juta teus.

Faktor arus peti kemas dalam negeri, menurut Widyaswendra, antara lain karena cuaca buruk di sejumlah wilayah perairan dalam negeri.

"Target kami untuk arus peti kemas dalam negeri bisa tumbuh sampai 7,98 juta teus pada 2022," katanya.

Baca juga: Kapal Peti Kemas Raksasa Sandar di Priok, Menhub: Kita Tidak Boleh Cepat Puas

Secara umum, prediksi perusahaam pada 2022 akan ada kenaikan sekitar 5-7 persen dari tahun 2021. Namun, realisasinya naik sekitar 1,08 persen.

"Untuk tahun 2023 ini target kami kurang lebih sebanyak total 11,53 juta teus untuk arus peti kemas dalam dan luar negeri," ucapnya.

Transformasi operasional terminal peti kemas masih menjadi program utama perseroan pada tahun 2023. Sejumlah terminal peti kemas akan dipoles untuk meningkatkan produktivitas yang diharapkan dapat mengurangi waktu singgah kapal (port stay).

Terminal peti kemas dimaksud meliputi TPK Jayapura, TPK Pantoloan, TPK Kupang, TPK Tarakan, TPK Kendari, dan TPK Bitung.

Program lain yang akan dijalankan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas yakni digitalisasi dan sistemasi operasi terminal peti kemas, optimalisasi aset, pengembangan pelabuhan melalui mitra strategis, dan beberapa program kerja lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com