Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Modus Penipuan File APK: Berkedok Tukang Paket, Undangan Pernikahan, sampai Tagihan BPJS

Kompas.com - 30/01/2023, 11:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

"Pelaku pura2 dari jasa ekspedisi lalu mengirimkan file dgn ekstensi APK. Klo tidak jeli dan hanya melihat judul file, bakal terkecoh pingin nge-klik dan unduh file nya," ungkap akun tersebut dikutip Rabu (7/12/2022).

Lantaran tak jeli melihat file tersebut, korban mengkliknya. Alhasil saldo mobile banking korban diklaim ludes.

"Dalam kasus ini, korban terlanjur mengunduh file tsb. Dan tanpa diketahui korban, saldo BRIMO ludes. Korban mengaku tidak pernah menjalankan atau membuka aplikasi apapun dan mengisi user Id maupun password pada situs lain," lanjut dia.

Baca juga: Waspadai Pembobolan M-banking, Simak 4 Tips Mengantisipasi Modus Penipuan Kurir Paket

Lalu bagaimana cara menghindarinya?

Langkah awal untuk menghindari modus penipuan ini adalah dengan mengenali dan mengidentifikasi format file APK tersebut. File APK ini dapat dikenali dari tulisan APK atau .apk pada akhir nama file.

Apabila menemukan pesan dari nomor yang tidak dikenal mengirimkan file APK, maka jangan sampai mengklik atau membuka file tersebut.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengimbau nasabah untuk tidak sembarangan membuka link atau file dalam bentuk dokumen atau APK dari sumber yang tidak dipercaya baik itu berkedok kurir paket pengiriman, undangan pernikahan digital, perusahaan listrik.

Bahkan penipuan ini ada juga yang berkedok pergantian kartu ATM BRI. Namun perlu dicatat, BRI hanya menghubungi nasabah melalui nomor contact center resmi yaitu 14017 atau 1500017 dan melalui WhatsApp Sabrina dengan nomor 0812-12-14017 yang terverifikasi atau memiliki centang hijau.

"Jangan klik pesan dan unduh File dari sumber yang mencurigakan termasuk mengisi dan memberikan data rahasia seperti Username, Password, PIN, Kode OTP, M-Token dan CVC/CVV," tulis keterangan BRI.

Demikian juga dengan BPJS Kesehatan yang menyebut tidak pernah menambahkan lampiran apa pun dalam pesan WhatsApp pengingat tunggakan iuran peserta mandiri.

"Jika bapak atau ibu mendapat chat seperti contoh berikut atau chat lainnya yg menyertakan lampiran berupa (file.apk) mohon tidak membuka lampiran tersebut karena merupakan salah satu modus kejahatan untuk meretas HP," tulis BPJS Kesehatan dalam keterangannya.

Baca juga: Waspadai 5 Modus Penipuan Lewat Aplikasi Kirim Pesan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com