Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Saat bermain saham, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan ini, investor bisa mengetahui situasi dan kondisi keuangan perusahaan yang berguna sebagai pertimbangan untuk menanam saham di sana.
Namun, laporan keuangan ini terkadang terlewatkan oleh para investor baru. Padahal menurut Djumyati Partawidjaja, Jurnalis Kontan.id, dalam siniar CUAN bertajuk “Cara Baca Laporan Keuangan Saham Perusahaan” dengan tautan dik.si/CUANLaporanSaham, laporan ini adalah harta karun.
Djum mengatakan banyak orang yang sudah pusing duluan saat disodorkan dengan laporan keuangan.
Ia pun memberikan penjelasannya mengapa hal ini penting dilakukan, “Masalahnya gini, perusahaan-perusahaan yang listing di bursa kenapa namanya di belakang ditulis Tbk. (Terbuka). Mereka ini punya kewajiban untuk melaporkan keuangannya.”
Baca juga: Tips Bisnis F&B ala Forest Beverage Solutions
Sebagai investor, mendapat laporan keuangan perusahaan tempat kita menanam saham adalah hak.
Bahkan, kalau perusahaan itu terlambat memasukkan laporan keuangan di bursa, mereka akan diberi peringatan dan teguran. Jadi, perusahaan wajib membuat laporan keuangan minimal per kuartal.
Menurut Djum, ada empat bentuk laporan keuangan yang biasanya dibuat oleh perusahaan. Pertama adalah laporan posisi keuangan (neraca) yang berisi kondisi keuangan perusahaan mencakup harta (asset), kewajiban (liability), dan modal (equity) pada waktu tertentu.
Disebut sebagai neraca karena bentuknya harus seimbang. Jadi, di sisi kiri tertulis aset dan di sisi kanan tertulis utang dan modal. Djum mengatakan ini dilakukan untuk menggambarkan aset perusahaan yang dibiayai oleh utang dan modal.
Memantau aset suatu perusahaan penting dilakukan karena hal ini merupakan salah satu pemasukan perusahaan juga. Menurutnya, ada banyak aset yang biasanya dimiliki perusahaan, seperti uang kas perusahaan, properti, hak cipta, hingga merek.
Kedua adalah laporan laba dan rugi (income statement) yang berisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba bersih.
Dalam laporan keuangan ini, setiap pendapatan atau hasil penjualan harus disertakan. Biasanya, diperlihatkan dengan harga yang dikali jumlah produk atau jasa yang terjual. Kemudian, hasilnya dikurangi lagi dengan pembelian harga pokok yang menghasilkan keuntungan kotor.
Keuntungan kotor ini pun belum termasuk biaya operasi, laba operasi, dan biaya administrasi serta pemasaran. Memperlihatkan keuntungan ini dalam laporan keuangan bisa menambah nilai dan mengindikasikan kalau bisnis suatu perusahaan sedang berjalan baik.
Baca juga: Khawatir Resesi 2023? Ini Cara Kelola Keuangan yang Tepat
Ketiga adalah laporan perubahan modal yang berisi informasi perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal. Terakhir adalah laporan arus kas yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan pada periode tertentu.
“Keempat-empatnya penting. Tapi, biasanya kalau kita sekilas mau lihat kondisi keuangan perusahaan itu paling dilihat dua: neraca sama laba dan rugi,” tambah Djum.
Djum mengungkapkan, cara paling mudah dalam membaca laporan keuangan perusahaan adalah membandingkannya year on year. Misalnya, saat ingin melihat laporan keuangan September 2022, bandingkanlah dengan September 2021.
Ia menambahkan, “Nah, nanti kalo dibandingkan nih kita bisa melihat mana yang naik dan mana yang turun. Kita bisa melihat bahwa ‘oh, ini perusahaan lagi terpuruk’ atau ‘oh, perusahaan ini lagi naik kenceng’.”
Bisa juga membandingkan kuartal ke kuartal dalam satu tahun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan dalam satu tahun itu: apakah membaik atau justru memburuk. Kemudian, pantau juga laporan keuangan akhir tahun mereka.
Meski begitu, memantau laporan keuangan memang tak cukup efektif karena laporan baru muncul saat kita harus fokus ke masa depan dalam bermain saham. Namun, menurut Djum, hal ini bisa menjadi pijakan dalam membeli saham perusahaan.
“Minimal kita punya pijakan. “Oh, perusahaan ini mau dikena gosip apa pun atau malah dia ekspansi bisnis laporan keuangannya jelek banget, ya.” atau “Perusahaan ini kan mau akuisisi dua tiga perusahaan kok malah merugi.”
Selain itu, menurut Djum, dalam melihat laporan keuangan perusahaan biasa dan bank ternyata berbeda. Lantas, bagaimana cara melihat laporan keuangan bank?
Dengarkan jawaban lengkapnya dalam siniar CUAN episode “Cara Baca Laporan Keuangan Saham Perusahaan” yang dapat diakses melalui dik.si/CUANLaporanSaham.
Di sana, ada banyak pula informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.