Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama "Balon" Pengganti Perry Warjiyo Bermunculan, Ini Kriteria yang Harus Dimiliki Calon Gubernur BI

Kompas.com - 01/02/2023, 12:38 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepemimpinan Perry Warjiyo di Bank Indonesia (BI) akan segera berakhir pada Mei 2022. Publik menerka-nerka siapakah yang akan diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk jadi bakal calon (balon) menggantikan Perry. 

Saat ini sejumlah nama calon Gubernur BI mulai bermunculan, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Perry juga dikabarkan tetap menjabat Gubernur BI selama dua periode.

Terlepas dari benar atau tidaknya isu tersebut, para ekonom memiliki kriteria masing-masing yang perlu dimiliki oleh Gubernur BI selanjutnya.

Mengingat tantangan ekonomi ke depan masih dibayangi oleh gejolak global sehingga Gubernur BI selanjutnya harus memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menghadapi tantangan tersebut.

Baca juga: Masuk Bursa Calon Gubernur BI, Sri Mulyani: Kami Fokus Mengerjakan Apa yang Ada

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, Gubernur BI selanjutnya harus memiliki kemampuan menjaga stabilitas nilai tukar.

Kemudian, sosok Gubernur BI harus memiliki kecakapan mengelola inflasi yang saat ini relatif meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, pada tahun 2022 inflasi melebihi target akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kalau melihat tantangan ke depan ya dari kebijakan moneter itu tentu saja memiliki kemampuan dan kapasitas untuk bisa menjaga stabilitas nilai tukar. Itu salah satu yang paling urgent menurut saya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Hari Ini, Calon Gubernur BI Jalani Fit and Proper Test di DPR

Dorong digitalisasi

Di era digitalisasi yang semakin masif ini, Gubernur BI juga harus bisa mendorong aspek digitalisasi di dalam kegiatan moneter terutama pada sistem pembayaran.

Saat ini BI tengah mengembangkan rupiah digital (central bank digital currency/CBDC) dan telah membangun inovasi sistem pembayaran digital seperti BI Fast, QRIS, dan QRIS antarnegara.


Tidak hanya itu, Gubernur BI juga harus mengedepankan aspek keamanan sistem pembayaran digital. Sebab semakin berkembangnya digitalisasi, kejahatan siber juga semakin beragam.

"Kalau tiga faktor itu bisa dimiliki, itu akan menjadi calon gubernur yang ideal," kata Eko.

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com