Namun demikian, pertumbuhan perekonomian global diperkirakan akan meningkat di paruh kedua tahun 2023 setelah AS dan zona Euro keluar dari resesi yang relatif dangkal.
Sementara itu, China akan menjadi pendorong penting bagi pemulihan global yang diharapkan terjadi di paruh kedua tahun ini, menyusul pertumbuhan yang lesu pada 2022.
Baca juga: Mentan SYL Sebut Petani Sumbang Ekonomi Negara hingga Rp 278 Triliun
"Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan ekonomi di China sebesar 3 persen di tahun 2022," ungkapnya.
Tingkat konsumsi di China diperkirakan mulai pulih pada Kuartal II 2023 seiring pelonggaran peraturan pembatasan kegiatan masyarakat terkait Covid-19 di negara tersebut.
Sebaliknya, kawasan ASEAN mengalami perbaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu setelah melewati tahun 2021 yang penuh tantangan, ketika pembatasan kegiatan masyarakat terkait Covid-19 berdampak pada aktivitas ekonomi.
"Wilayah ini diperkirakan akan mengalami pemulihan yang berlanjut, khususnya pada konsumsi domestik, mobilitas tenaga kerja, dan pariwisata di tahun 2023," tuturnya.
Baca juga: Punya Banyak Sumber Daya, Kalimantan Barat Diyakini Mampu Dongkrak Ekonomi RI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.