Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Tahun, Impor RI Turun 7,15 Persen Jadi 18,44 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/02/2023, 18:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju impor Indonesia mencapai 18,44 miliar dollar AS di Januari 2023. Realisasi itu turun 7,15 persen dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 196,19 miliar dollar AS.

Namun, bila dibandingkan dengan realisasi di Januari 2022 yang sebesar 18,21 miliar dollar AS, maka impor di Januari 2023 naik 1,27 persen.

"Nilai impor Januari 2023 terjadi penurunan 7,15 persen (dari Desember 2022), menjadi total 18,44 miliar dollar AS," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (16/2/2023).

Baca juga: Ekspor Indonesia Januari 2023 Capai 22,31 Miliar Dollar AS, Turun 6,36 Persen

Ia menjelaskan, bila melihat pola secara bulanan (month to month) dalam tiga tahun terakhir, memang laju impor RI di Januari lebih rendah dari Desember. Seperti pada impor di Januari 2022 turun 14,71 persen dan di Januari 2021 turun 7,68 persen.

"Pertumbuhan impor bulan Januari memiliki pola yang sama, yaitu tren menurun secara month to month," imbuh dia.

Secara rinci, kinerja impor RI sepanjang Januari 2022 itu mencakup komoditas migas sebesar 2,91 miliar dollar AS, turun 9,21 persen dari Desember 2022 yang sebesar 3,20 miliar dollar AS. Namun, naik 30,36 persen dari Januari 2022 yang sebesar 2,23 miliar dollar AS.

Sementara impor komoditas nonmigas di Januari 2023 tercatat sebesar 15,54 miliar dollar AS, turun 6,75 persen dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 16,66 miliar dollar AS. Begitu pula jika dibandingkan Januari 2022 yang sebesar 15,98 miliar dollar AS, turun 2,78 persen.

Habibullah menuturkan, jika melihat impor nonmigas secara bulanan, utamanya penurunan terjadi karena impor mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya turun sebesar 14,95 persen, barang dari besi dan baja turun 20,02 persen, serta instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis turun 37,50 persen.

Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus 3,87 Miliar Dollar AS pada Januari 2023

"Sedangkan untuk impor migas turun 9,21 persen dikarenakan hasil minyak turun sebesar 14,2 persen dan gas turun sebesar 12,2 persen," ungkapnya.

Berdasarkan negara pemasok barang impor, pada Januari 2023 terbanyak berasal dari China sebesr 5,32 miliar dollar AS atau 34,24 persen dari total impor nonmigas. Lalu Jepang sebesar 1,36 miliar dollar AS atay 8,76 persen dari total impor nonmigas.

Kemudian Thailand dengan nilai 890 juta dollar AS atau porsinya 5,76 persen terhadap total impor nonmigas. Serta Korea Selatan sebesar 810 juta dollar AS atau 5,22 persen dari total impor, dan Amerika Serikat sebesar 780 juta dollar AS atau 4,97 persen dari total impor.

"Sementara untuk impor nonmigas dengan ASEAN di Januari 2021 nilainya 2,51 miliar dollar AS atau 16,33 persen dari total impor nonmigas, serta dengan Uni Eropa nilainya 1,14 miliar dollar AS atau 7,33 persen dari total impor nonmigas," pungkas Habibullah.

Baca juga: RI Harus Utang Lagi ke China Rp 8,3 Triliun untuk Tambal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com