Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Erick Thohir Beberkan Alasan Waskita Tunda Bayar Utang hingga Sahamnya Kena Suspensi BEI

Kompas.com - 18/02/2023, 08:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saham perusahaan infrastruktur plat merah Waskita Karya (WSKT) saat ini sedang mengalami suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-0440/DIR/0223 tanggal 15 Februari 2023, suspensi dilakukan karena penundaan pembayaran bunga Ke-15 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B.

Terkait hal tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga mengatakan, saat ini Waskita sedang melakukan restrukturisasi dalam rangka penyehatan Waskita sebelumnya dilakukan pada pinjaman kepada perbankan.

Baca juga: BEI Suspensi Saham Waskita, Karena Tunda Pembayaran Obligasi

Hanya saja, restrukturisasi tersebut belum dilakukan pada obligasi, sehingga butuh equal treatment atau perlakuan yang sama terhadap semua pemberi pinjaman kepada Waskita.

“Jadi gini, di Waskita itu, resktrukturisasi perbankan dan sebagainya, ada yang obligasinya belum melakukan restrukturisasi. Maka kita diminta melakukan equal treatment (penyamaan tindakan untuk semua pemberi pinjaman,” kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (17/2/2023).

Arya mengatakan, equal treatment tersebut dilakukan agar ada kesamaan perlakuan kepada para pemberi utang ke Waskita.

Baca juga: Waskita Karya Rombak Jajaran Direksi, Salah Satunya karena Terseret Kasus Korupsi

RUPO Waskita dan pemberi pinjaman

Dia juga menungkapkan, saat ini Waskita dan para pemberi pinjaman tengah melakukan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).

Tak merinci lebih jauh, Arya menyebut RUPO yang dilakukan terakhir, berjalan cukup baik antara Waskita dan para pemberi pinjaman.

“Maka kemarin, tidak melakukan pembayaran kepada Waskita-nya. Karena lagi RUPO, kita liat nanti hasilnya, ada hasilnya kok, bagus,” lanjutnya.

Baca juga: Anak Usaha Waskita Jual Saham Tol Semarang-Batang Rp 3,8 Triliun

Halaman:


Terkini Lainnya

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com