Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bank dengan Laba Terbesar 2022, Siapa yang Paling Cuan?

Kompas.com - 21/02/2023, 09:07 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Selanjutnya, pada posisi kedua diisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mampu mengantongi laba bersih Rp 41,2 triliun secara konsolidasi, tumbuh 46,9 persen yoy.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.

"Tahun 2022 Bank Mandiri membukukan kinerja yang sangat baik dimana secara konsolidasi tercapai laba sebesar Rp 41,2 triliun atau tumbuh 46,9 persen yoy," ujarnya saat paparan kinerja 2022, Selasa (31/1/2023).

Kinerja laba bersih Bank Mandiri tahun 2022 tumbuh positif dengan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 20,3 persen yoy didukung oleh beban bunga yang mengalami penurunan sebesar 0,84 persen secara yoy seiring dengan cost of fund yang masih dijaga di tingkat yang rendah.

Pendapatan non-bunga juga tumbuh 9,01 persen yoy mencapai Rp 35,18 triliun sehingga total pendapatan operasional mencapai Rp 6 triliun atau tumbuh 17,2 persen yoy.

Pertumbuhan pendapatan tersebut melampaui pertumbuhan biaya operasional yang hanya naik sebesar 8,38 persen yoy. Biaya provisi juga menurun sebesar 17,5 persen yoy menjadi Rp 16,1 triliun.

Baca juga: Laba Bersih BSI 2022 Capai Rp 4,26 Triliun, Dirut: Dampak Positif Merger

3. BCA Rp 40,7 triliun

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat konferensi pers, Kamis (26/1/2023).Tangkapan layar Zoom. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat konferensi pers, Kamis (26/1/2023).
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mampu menempati posisi ketiga di antara bank-bank lainnya karena dapat mencetak laba bersih konsolidasian mencapai Rp 40,7 triliun di 2022, tumbuh 29,6 persen yoy.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, profitabilitas ini dapat diraih karena ditopang oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

"Kenapa kita bisa mendapat profit yang cukup besar? Ada 2 hal. Kredit kita naik sampai sekitar 11,7 persen. Otomatis ini adalah tambahan income karena kredit naik pasti income kita bertambah," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (26/1/2023).

Selama 2022 BCA telah menyalurkan kredit sebesar Rp 711,3 triliun, tumbuh 11,7 persen yoy atau Rp 74,2 triliun dibandingkan tahun lalu yang baru mencapai Rp 637 triliun.

Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh 12,5 persen yoy menjadi Rp 322,2 triliun.

Kemudian, profitabilitas BCA juga disumbang dari DPK yang tumbuh 6,5 persen yoy menjadi Rp 1.040 triliun. Sebanyak 82 persen DPK itu dikontribusikan dari current account saving account (CASA).

Adapun CASA per Desember 2022 mencapai Rp 847,9 triliun atau tumbuh 10,6 persen yoy atau Rp 80,9 triliun dari posisi setahun lalu yang sebesar Rp 767 triliun.

"Jadi total DPK kita memang lebih kecil dari kenaikan kredit, tetapi kenaikan kredit itu sudah full ditunjang oleh CASA. Jadi kenaikan CASA kita Rp 80,9 triliun untuk bisa membiayai daripada credit growth (Rp 74,2 triliun), itu yang membuat profitability kita bagus," jelasnya.

Baca juga: Naik 21,9 Persen, Laba Bersih BTPN Syariah 2022 Capai Rp 1,78 Triliun

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com