Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN yang Dibentuk untuk Mengelola Pelabuhan di Indonesia

Kompas.com - 22/02/2023, 09:54 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - BUMN yang dibentuk untuk mengelola pelabuhan di Indonesia adalah Pelindo yang merupakan akronim dari Pelabuhan Indonesia. Apa itu Pelindo?

Di Tanah Air, ada sejumlah perusahaan yang secara khusus mengelola bisnis kepelabuhanan, baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan yang dimiliki negara.

Untuk perusahaan BUMN yang mengelola pelabuhan dinamakan dengan Pelindo. Bisnis Pelindo sendiri tak hanya mencakup pelabuhan, namun juga bisnis terkait seperti logistik, peti kemas, penyediaan air listrik, lahan industri, pembangkit listrik, dan sebagainya.

Dikutip dari laman Pelindo, ada 4 perusahaan BUMN Pelindo yang pada mulanya dibagi berdasarkan wilayah operasinya. Pembagian wilayah ini yang kemudian dijadikan nama masing-masing perusahaan.

Baca juga: Nilai Akhlak BUMN, Arti, dan Panduan Perilakunya

Di mana Pelindo I artinya membawahi wilayah Regional 1, Pelindo II membawahi wilayah Regional 2, Pelindo III membawahi wilayah Regional 3, dan Pelindo IV membawahi wilayah Regional 4.

Berikut wilayah operasional Pelindo yang merupakan perusahaan pelabuhan di Indonesia milik negara:

  • Pelindo I meliputi sebagian besar Pulau Sumatera
  • Pelindo II meliputi sebagian Sumatera dan Jawa bagian Barat
  • Pelindo III meliputi Jawa bagian Timur dan sebagian Kalimantan
  • Pelindo IV meliputi sebagian besar Indonesia Timur

Namun saat ini, pemerintah tak lagi membatasi area wilayah masing-masing Pelindo. Untuk tujuan pengembangan bisnis, setiap Pelindo bisa beroperasi di wilayah mana pun di seluruh Indonesia.

Penggabungan Pelindo

Pada awalnya, ada 4 BUMN perusahaan pelabuhan di Indonesia yang meliputi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero).

Baca juga: Bentuk BUMN Ada 3 Yaitu Persero, Perum, dan Perjan

Keempat perusahaan tersebut seluruh sahamnya atau 100 persen dimiliki pemerintah melalui Kementerian BUMN. Namun per tanggal 1 Oktober 2021, seluruh perusahaan digabung atau merger membentuk holding pelabuhan.

Di mana dalam merger tersebut, 3 perusahaan BUMN pelabuhan yakni Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV dilebur ke Pelindo II yang kemudian menjadi induk perusahaan atau holding, dengan nama baru Pelindo.

Nama anyar Pelindo tersebut menghilangkan nomor di belakangnya yang dalam sejarahnya adalah pembagian regional wilayah operasi.

Artinya, saat ini hanya ada 1 BUMN perusahaan pelabuhan di Indonesia yaitu Pelindo. Yang mana Pelindo II yang kemudian berganti nama menjadi Pelindo bertindak sebagai surviving entity (perusahaan yang bertahan).

Tujuan holding BUMN pelabuhan adalah layanan kepelabuhanan dapat menjadi lebih efisien dalam operasional dan investasi, dan tercipta jaringan transportasi laut yang optimal.

Baca juga: Apa Kepanjangan AKHLAK BUMN?

Kemudian dapat memberikan pelayanan yang prima dengan didukung oleh infrastruktur kepelabuhanan yang standar dan memadai. Setelah holding menjadikan PT Pelindo adalah sebagai pengelola pelabuhan terbesar saat ini. 

Berikut beberapa contoh daftar pelabuhan yang dikelola Pelindo dari total 95 pelabuhan yang dikelola di seluruh Indonesia:

1. Wilayah I (eks Pelindo I)

  • Pelabuhan Ulee Lheue (Kota Banda Aceh, Aceh)
  • Pelabuhan Belawan (Kota Medan, Sumatra Utara)
  • Belawan International Container Terminal
  • Pelabuhan Pekanbaru (Kota Pekanbaru, Riau)
  • Pelabuhan Jambi (Kabupaten Muaro Jambi, Jambi)
  • Pelabuhan Batam (Kota Batam, Kepulauan Riau)

2. Wilayah II (eks Pelindo II)

  • Pelabuhan Teluk Bayur (Kota Padang, Sumatra Barat)
  • Pelabuhan Palembang (Kota Palembang, Sumatra Selatan)
  • Pelabuhan Pangkal Balam (Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung)
  • Pelabuhan Tanjung Pandan (Kabupaten Belitung, Bangka Belitung)
  • Pelabuhan Panjang (Kota Bandar Lampung, Lampung)
  • Pelabuhan Banten (Kota Cilegon, Banten)
  • Pelabuhan Tanjung Priok (Kota Jakarta Utara)
  • Jakarta International Container Terminal
  • Pelabuhan Sunda Kelapa (Kota Jakarta Utara)
  • Pelabuhan Dwikora (Kota Pontianak, Kalimantan Barat)

3. Wilayah III (eks Pelindo III)

  • Pelabuhan Tanjung Emas (Kota Semarang, Jawa Tengah)
  • Pelabuhan Tanjung Perak (Kota Surabaya, Jawa Timur)
  • Pelabuhan Benoa (Kota Denpasar, Bali)
  • Pelabuhan Lembar (Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat)
  • Pelabuhan Tenau (Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur)
  • Pelabuhan Trisakti (Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan)

4. Wilayah IV (eks Pelindo IV)

  • Pelabuhan Samudera & Terminal Peti Kemas Palaran (Kota Samarinda, Kalimantan Timur)
  • Pelabuhan Semayang (Kota Banjarmasin, Kalimantan Timur)
  • Pelabuhan Tarakan (Kota Tarakan, Kalimantan Utara)
  • Pelabuhan Soekarno-Hatta (Kota Makassar, Sulawesi Selatan)
  • Pelabuhan Bitung (Kota Bitung, Sulawesi Utara)
  • Pelabuhan Kendari (Kota Kendari, Sulawesi Tenggara)
  • Pelabuhan Pantoloan (Kota Palu, Sulawesi Tengah)
  • Pelabuhan Yos Soedarso (Kota Ambon, Maluku)
  • Pelabuhan Ternate (Kota Ternate, Maluku Utara)
  • Pelabuhan Jayapura (Kota Jayapura, Papua)
  • Pelabuhan Sorong (Kota Sorong, Papua Barat)

Baca juga: Status Pegawai BUMN, Sama dengan PNS?

BUMN yang dibentuk untuk mengelola pelabuhan di Indonesia adalah Pelindo hasil merger dari 4 Pelindo.Dok: Pelindo 1 BUMN yang dibentuk untuk mengelola pelabuhan di Indonesia adalah Pelindo hasil merger dari 4 Pelindo.

Jadi BUMN yang dibentuk untuk mengelola pelabuhan di Indonesia adalah Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV yang kemudian digabung menjadi Pelindo. Di mana PT Pelindo adalah perusahaan negara yang mengelola 95 pelabuhan di Tanah Air saat ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com