Di tahun lalu, penggunaan EV terus mendapatkan momentum dengan lebih dari 10 juta mobil terjual, atau melebihi 14 persen dari penjualan mobil global.
Peningkatan emisi terbesar pada tahun 2022 berasal dari sektor pembangkitan listrik dan panas yang mengalami kenaikan emisi sebesar 1,8 persen. Peristiwa cuaca ekstrem termasuk kekeringan dan gelombang panas, bersama dengan sejumlah besar pembangkit listrik tenaga nuklir yang tidak beroperasi, juga merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan emisi tahun lalu.
Di Amerika Serikat, emisi meningkat sebesar 0,8 persen karena bangunan meningkatkan konsumsi energinya untuk menahan suhu ekstrem, sedangkan emisi di Uni Eropa 2,5 persen lebih rendah. Emisi China secara umum tidak signifikan tahun lalu karena implementasi zero Covid-19 yang ketat dan penurunan aktivitas, yang menyebabkan penurunan kegiatan konstruksi, aktivitas industri dan transportasi.
Tahun lalu, IEA mengatakan krisis energi global yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina telah memicu implementasi energi terbarukan yang belum pernah terjadi sebelumnya. IEA juga memproyeksikan bahwa energi terbarukan akan menjadi sumber pembangkit listrik terbesar di dunia pada tahun 2025.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.