Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Siapkan Transisi Energi, PGN Gandeng 3 Perusahaan Jepang dan PTPN Garap Proyek Biomethane

Kompas.com - 08/03/2023, 13:22 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perusahaan Gas Negara (PGN) terus berupaya melakukan transisi energi bersih, salah satunya mealui proyek biomethane.

Biomethane merupakan bahan bakar yang bersumber dari limbah minyak kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME).

Untuk itu, PGN bekerja sama dengan dengan perusahaan gas dari Jepang yakni Osaka Gas Co., Ltd (DAIGAS), JGC Holding Corporation (JGC), INPEX Corporation (INPEX) untuk proyek energi bersih biomethane.

Kemudian, PGN juga menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk mengubah POME menjadi biomethane.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan, pihaknya mendukung hubungan government to government (G to G) di negara-negara Asia untuk memastikan keamanan suplai dan keterjangkauan energi di masa transisi energi untuk mencapai target karbon netral.

“Hal itu sejalan dengan kesiapan PGN untuk mengembangkan biomethane yang pemanfaatannya setara dengan gas bumi bagi berbagai sektor,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Relawan Perwira Pertamina Peduli Bantu Pulihkan Trauma Anak-anak Plumpang

Heru juga mengatakan, pihaknya siap mendistribusikan biomethane yang dapat menggunakan jaringan pipa maupun nonpipa gas bumi PGN Group.

Menuruntya, kerja sama tersebut akan sangat membantu dalam akselerasi pengembangan biomethane di Indonesia.

Dengan portofolio PTPN dalam pengolahan minyak kelapa sawit, kajian dapat diperdalam di pabrik kelapa sawit dan pabrik pengolahan POME.

Hal yang sama juga diperlukan pada fasilitas produksi pemurnian biogas atau compressed natural gas (bio-CNG) yang merupakan turunan POME untuk pembuatan kredit karbon atau biosertifikat.

Melalui kerjasama itu, dapat dilakukan pula pengukuran terhadap chemical oxygen (COD) POME dari pabrik minyak kelapa sawit untuk memperhitungkan risiko penurunan produksi biometana tahunan sehingga dapat diantisipasi.

Selain bekerja sama dengan empat perusahaan tersebut, PGN juga membuka peluang untuk bekerja sama dengan badan usaha lain yang bergerak di pengolahan kelapa sawit untuk meningkatkan kapasitas produksi yang dibutuhkan pasar.

Baca juga: Cepat Tanggap, PGN Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Depo Plumpang

Heru mengatakan, biomethane sebagai salah satu energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dapat menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil.

Oleh karenanya, kata dia, limbah pabrik kelapa sawit atau POME mengandung bahan yang menghasilkan emisi metana cukup tinggi.

“Maka dari itu, PGN bersama mitra berkomitmen mengoptimalkan kerja sama ini untuk mengubah POME menjadi bio energi agar dapat menambah pasokan energi bersih secara berkelanjutan,” ujarnya.

Untuk diketahui, proyek dengan tiga perusahaan Jepang tersebut merupakan tindak lanjut dari kerja sama PT Pertamina (Persero) selaku holding minyak dan gas (migas) dengan DAIGAS, JGC, dan INPEX dalam kajian bersama mengenai proyek energi bersih di Indonesia.

Kerja sama itu juga bertujuan mewujudkan program Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diumumkan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam rangkaian Presidensi G20 pada 14 November 2022 di Bali.

Baca juga: PGN Dukung UCI Track Cycling Nations Cup 2023, Buktikan Velodrom di Indonesia Layak untuk Kompetisi Dunia

Pemerintah Jepang menyatakan siap membantu Indonesia untuk mendukung proses transisi energi di Indonesia sebagai bagian dari kerangka kerja sama AZEC.

Dalam penandatanganan kerja sama, PGN, DAIGAS, JGC, INPEX dan PTPN sepakat melakukan studi pengolahan menjadi biomethane POME atau biogas yang di-supply dari PTPN. 

Adapun PTPN memiliki portofolio dalam bidang pengelolaan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan yang berfokus pada kelapa sawit dan karet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com