JAKARTA, KOMPAS.com - Kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) menjadi sorotan banyak pihak. Kebangkrutan bank di markas perusahaan rintisan itu menjadi kegagalan terbesar bank Amerika Serikat sejak krisis global pada 2008.
Kasus tersebut dinilai berbagai pihak tidak akan berdampak signifikan terhadap sektor keuangan nasional. Namun, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, terdapat sejumlah pelajaran yang dapat diambil dari kebangkrutan SVB beserta 2 bank AS lainnya, yakni Silvergate Bank dan Signature Bank.
"Kami di KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) memang langsung bergerak untuk melakukan asesmen masing-masing dalam suatu koordinasi dan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan," tuturnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Baca juga: OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan di Indonesia Tak Ada yang Tersangkut Kasus Silicon Valley Bank
Perry mengatakan, pelajaran utama yang diambil dari kasus tersebut ialah model bisnis dari ketiga bank yang tidak stabil dan sangat rentan. Hal ini utamanya berkaitan dengan komposisi pendanaan bank, yang dinilai terkonsentrasi pada deposan besar.
"Deposit funding terkonsentrasi pada deposan-deposan besar, yang 93 persen itu adalah deposan besar, dan juga dalam klaster yang sama yaitu berkaitan dengan startup maupun fintech company," ujarnya.
Adapun dana 3 bank itu utamanya ditempatkan ke instrumen obligasi AS yang bersifat available for sale (AFS) sehingga valuasinya fluktuatif. Seiring dengan kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) dan imbal hasil obligasi AS, valuasi obligasi yang digenggam oleh 3 bank tersebut terkoreksi.
"Ini yang kemudian menggerogoti modalnya, kerugian valuasi. Barangnya sih aman, tapi karena available for sale, makanya loss," ujar Perry.
Baca juga: BNI Ventures Pastikan Tidak Terdampak Bangkrutnya Silicon Valley Bank
Pada saat bersamaan, para deposan memutuskan untuk menarik dananya dari bank. Penarikan ini dilakukan secara masif setelah melihat pendanaan bank mulai menyusut.
Ketidakmampuan pendanaan bank yang bersamaan dengan penarikan dana besar-besaran atau bank run lah yang membuat SVB dinyatakan gagal.
Dengan demikian, Perry menyimpulkan, tiga aspek utama yang dapat dipelajari dari kebangkrutan 3 bank AS, yakni terkait konsentrasi deposan, valuasi dari kepemilikan obligasi, serta ketidakseimbangan liabilitas aset
"Ini perlu kita pelajari," ucap Perry.
Baca juga: Soal Silicon Valley Bank, Sandiaga: Mesti Waspada, Anggap Stress Test bagi Startup
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.