Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal BCA Mobile Error, Manajemen: Sudah Berangsur Normal

Kompas.com - 20/03/2023, 20:20 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi BCA Mobile sempat mengalami gangguan pada Senin (20/3/2023) sore hari ini. BCA Mobile error ini kemudian dikeluhkan sejumlah nasabah melalui platform media sosial, Twitter.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa pengguna mengeluhkan tidak bisa dilakukannya transaksi pada aplikasi BCA Mobile. Dalam berbagai cuitan menunjukan, lampu indikator pada aplikasi terus berwarna merah, yang berarti transaksi tidak bisa dilakukan.

"BCA Mobile kok gak ijo ijo ya," tulis akun @ch*********, dikutip Kompas.com, Senin.

"@HaloBCA gangguan mbanking????," tulis akun lain bernama @ros*********.

Baca juga: Cara Transfer BI Fast di BCA, BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan BSI

Kompas.com pun mencoba melakukan transaksi melalui aplikasi BCA Mobile pada pukul 18.00 WIB. Namun, transaksi tidak bisa dilakukan, dan lampu indikator tidak kunjung berubah warna menjadi hijau.

Menanggapi hal tersebut, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, saat ini sistem mobile banking sudah berangsur membaik. Hal ini berlaku pada aplikasi BCA Mobile, myBCA, dan KlikBCA.

Baca juga: Cara Membeli Token Listrik di ATM BCA, m-Banking BCA, dan KlikBCA

"Dapat kami sampaikan bahwa saat ini sistem BCA mobile, myBCA, dan KlikBCA sudah berangsur kembali normal," kata Hera, kepada Kompas.com.

Hera pun menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah atas ketidaknyamanan dan kendala yang sempat terjadi.

"Dalam kesempatan ini, kami juga mengimbau kepada nasabah BCA untuk senantiasa berhati-hati terhadap berbagai macam modus penipuan yang mengatasnamakan BCA," ucapnya.

Baca juga: Mengenal Perbedaan EDC BCA dengan EDC BCA APOS dan Tips Transaksinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Kemandirian Ekonomi, Malaysia Riilis Kebijakan 'Malaysia First'

Dorong Kemandirian Ekonomi, Malaysia Riilis Kebijakan "Malaysia First"

Whats New
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Whats New
Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Whats New
'Food Estate' dan 'Contract Farming' Jauh dari Kedaulatan Pangan

"Food Estate" dan "Contract Farming" Jauh dari Kedaulatan Pangan

Whats New
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Whats New
BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

Whats New
China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

Whats New
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Whats New
3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

Whats New
Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Whats New
Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Whats New
16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

Whats New
Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com