JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, saat ini banyak aparat sipil negara dan pejabat pemerintah yang mendapat sorotan dari masyarakat.
Hal itu karena aparat sipil negara menunjukkan kehidupan mewah dan berlebihan di media sosial. Menurut dia, hal ini memberikan dampak yang tidak baik bagi masyarakat.
"Apalagi, di situasi saat ini saat banyak masyarakat sedang berjuang untuk bangkit dari pandemi," ujar dia dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang berlangsung secara hybrid, Senin (27/3/2023).
"Di Rapim (Rapat Pimpinan) pagi tadi, saya sampaikan kepada jajaran untuk memiliki empati. Lihat kembali ke kegiatan kita sehari-hari, apakah ada yang menyinggung perasaan orang lain atau dirasakan pamer kekuasaan, pamer kekayaan sementara layanan kita belum terlalu optimal," timpal dia.
Baca juga: Jam Kerja ASN Selama Ramadhan 2023, Pulang Jam 2 Siang atau 3 Sore
Bersamaan dengan itu, Sandiaga juga menjelaskan, tidak ada larangan bagi masyarakat untuk melakukan buka puasa bersama di bulan suci Ramadhan.
"Buka puasa bersama untuk ASN dan pejabat, kita garis bawahi bahwa ini larangan hanya kepada para menko, menteri, kepala lembaga pemerintah, dan tidak berlaku bagi masyarakat umum," imbuh dia.
Larangan buka puasa ini, kata Sandiaga, menjadi pengingat agar semua pihak terus menjunjung tinggi pola hidup sederhana dan memberikan yang terbaik untuk bangsanya.
"Untuk tugas dan fungsi kita yaitu pelayanan publik dan kebangkitan ekonomi serta penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat," kata dia.
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan, kalaupun ada anggaran yang sudah disisihkan, lebih baik diarahkan agar dapat diberikan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan.
"Kaum duafa, fakir miskin, dan anak-anak yatim yang perlu difasilitasi untuk buka puasa bersama," tandas Sandiaga.
Baca juga: Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.