Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Investasi Bodong, Bappebti Perkuat Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi

Kompas.com - 04/04/2023, 15:38 WIB
Nugraha Perdana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kasus investasi bodong masih marak terjadi di Indonesia. Beberapa waktu lalu di Kota Malang, polisi menetapkan tersangka Wahyu Kenzo sebagai pelaku robot trading Auto Trade Gold atau trading ilegal.

Kasus itu diperkirakan telah menelan korbannya sekitar puluhan ribu orang dengan nilai kerugian mencapai puluhan triliun rupiah. Beberapa korbannya merupakan pengusaha asal Malang.

Kondisi itu menjadi perhatian dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Sebab, tingkat literasi masyarakat terkait Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) masih rendah.

Baca juga: Bappebti Bakal Tambah Daftar Kripto, Banyak Koin Lokal

Fungsional Ahli Muda Pemeriksa Bappebti, Amser Irawan Panjaitan mengatakan, penguatan literasi penting dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manajemen risiko dari PBK.

Menurutnya, adanya kasus trading ilegal seperti robot trading sangat mengganggu jalannya iklim investasi dalam PBK.

"Sangat menggangu, karena mereka menawarkan investasi ilegal dengan berkedok PBK, ini memang harus diluruskan, karena tidak sesuai mekanismenya dengan PBK, sehingga kami bekerjasama dengan Kepolisian dan Satgas Waspada Investasi terus berupaya melakukan pencegahan dan penindakan terhadap robot trading," kata Amser pada Senin (3/4/2023) di Kota Malang.

Baca juga: Pertamina Ungkap Kronologi Ledakan di Kilang Dumai, Ada Kebocoran Pipa Hidrogen


Pihaknya juga kerap menerima aduan dari masyarakat terkait investasi ilegal, robot trading dan pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan selama 2022.

Penguatan literasi diharapkan bisa mengena ke seluruh lapisan masyarakat. Sebab, para pelaku industri maupun investor juga kerap luput terutama terkait dengan peraturan dan pengetahuan PBK.

Amser juga berbagi tips agar investor tidak terjebak dalam investasi bodong berkedok PBK.

"Dalam melakukan investasi, kenali dulu perusahaan atau pihak-pihak yang menawarkan investasi itu berizin atau tidak, itu dulu yang penting. Kalau berizin dilihat risiko, mekanisme, produk, itu yang harus dilakukan," katanya.

Baca juga: Ombudsman Sebut Bappebti Lakukan Maladministrasi Pendaftaran Izin Usaha PT DFX

Bappebti juga rutin melakukan pemblokiran terhadap kegiatan-kegiatan yang mengarah pada investasi bodong berkedok PBK atau tidak sesuai aturan.

"Kami selalu melakukan kegiatan pemblokiran, melakukan identifikasi atau pengamatan terhadap pihak-pihak yang menawarkan investasi berkedok PBK. Dari tahun 2018 hingga saat ini hampir sekitar 4.000 website atau situs yang kami blokir," katanya.

Meski begitu, pertumbuhan investor PBK terus meningkat setiap tahun. Data dari Bappebti menunjukkan, total nilai transaksi PBK pada 2022 secara notional value mengalami kenaikan di bursa berjangka.

Baca juga: Beda Kata Mahfud MD Vs Kemenkeu di Kasus TPPU Rp 189 Triliun Bea Cukai, soal Impor atau Ekspor Emas?

Bappebti melakukan pengawasan terhadap transaksi senilai Rp 53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulannya sebesar Rp 4.437,5 triliun.

Total nilai transaksi pada 2022 meningkat sebesar 116,7 persen dibandingkan pada 2021 sebesar Rp 24.569,3 triliun (Year on Year), dan volume transaksi sebesar 14,4 juta lot. Jumlah nasabah PBK yang aktif bertransaksi pada 2022 sebanyak 82.246 nasabah.

Amser juga optimis untuk geliat investasi dalam PBK ke depan masih memiliki prospek yang besar. Hanya saja, dia melihat bahwa edukasi PBK kepada masyarakat belum matang. Sehingga, investor ada yang hanya melihat potensi keuntungan saja atau tanpa memahami risiko dan legalitas yang menjadi dasar keamanan bertransaksi.

Baca juga: Ombudsman Sebut Bappebti Lakukan Maladministrasi Pendaftaran Izin Usaha PT DFX

"Kami berharap, adanya literasi banyak masyarakat mengetahui bahwa PBK ada sebetulnya dan pertumbuhan PBK ini semakin berprospek. Kami berharap, para peserta dapat menyebarkan informasi PBK ya minimal dari keluarga, teman dan saudara sehingga masyarakat bisa teredukasi dengan baik," katanya.

Di Kota Malang, Bappebti bersama Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (Aspebtindo) telah menggelar edukasi tentang PBK pada Senin (3/4/2023).

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Kota Malang terbilang positif dengan didorong para pelaku usaha baru di berbagai sektor rill.

Baca juga: Kadin Desak AS Adil soal Subsidi Hijau Mineral Kendaraan Listrik

Kondisi itu membuat Kota Malang berpeluang menjadi daerah bagi para pelaku perusahaan investasi PBK untuk berekspansi. Disisi lain, keadaan itu juga berpotensi menjadikan rawan terhadap praktik investasi bodong.

"Tentu kami mendukung bagaimana investor di Kota Malang benar-benar aman melakukan investasi. Penting untuk diperhatikan sebelum diajak bergabung masuk ke dalam transaksi, masyarakat diberi pemahaman yang benar terkait PBK secara menyeluruh, termasuk mengenal risiko investasi," katanya.

Di Kota Malang, juga terdapat salah satu perusahaan yang bergerak dalam PBK yakni PT Bestprofit Futures (BPF). Pimpinan BPF Malang, Andri mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melawan praktik investasi bodong berkedok PBK yang masih kerap terjadi.

Baca juga: Ingin Karier Lancar? Perhatikan 3 Hal Ini!

Pihaknya menekankan pentingnya keamanan bertransaksi dengan mewajibkan setiap nasabahnya teredukasi oleh wakil pialang berjangka untuk minimalisasi risiko.

"Ikut berkomitmen menciptakan industri Perdagangan Berjangka Komoditi yang lebih sehat dan maju. Selain itu, untuk memperluas pengetahuan Perdagangan Berjangka Komoditi, kami juga sejak lama menggandeng beberapa kampus untuk meningkatkan literasi di kalangan pemuda," katanya.

Baca juga: OJK Beri Waktu Tambahan Kresna Life Kumpulkan Persetujuan Pemegang Polis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com