Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indodax Tawarkan Sejumlah Fitur Baru untuk Permudah Transaksi Kripto

Kompas.com - 04/04/2023, 21:20 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform transaksi kripto, Indodax, meluncurkan sejumlah fitur baru di aplikasi untuk mempermudah investor melakukan transaksi.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, jumlah investor kripto terus bertumbuh, di mana hingga Februari 2023 jumlahnya telah mencapai 17 juta akun, berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (Bappebti).

Oleh karenanya, untuk memfasilitasi pertumbuhan tersebut, Indodax menyediakan dua mode dalam satu aplikasi yaitu mode Indodax Lite dan Indodax Pro.

Mode Indodax Lite diperuntukkan bagi investor pemula yang tidak mau dipusingkan dengan hal teknikal dengan chart yang lebih sederhana.

Baca juga: Pasar Kripto Masih Merah, Cek Rincian Harga Bitcoin dkk Hari Ini

"Indodax Lite memudahkan investor pemula untuk memproses jual-beli kripto dengan lebih simple dan instan," kata Oscar, dalam keterangannya, Selasa (4/4/2023).

Lebih lanjut Oscar menjelaskan, investor cukup mengikuti harga yang tertera pada sistem dan order akan terproses secara instan saat itu juga.

Sementara itu, fitur Indodax Pro diperuntukkan bagi investor berpengalaman, dengan chart yang lebih kompleks, dan menggunakan indikator yang dapat diatur oleh investor.

Adapun pada Indodax Pro pair market-nya yaitu rupiah dan USDT dengan menggunakan metode market order dan limit order, berbeda dengan mode Lite yang hanya tersedia market dengan pair rupiah saja.

Lewat mode Indodax Pro, investor dapat melakukan jual-beli aset dengan metode pembelian yang beragam.

 Baca juga: Bappebti Bakal Tambah Daftar Kripto, Banyak Koin Lokal

Metode pertama yaitu menggunakan metode Limit Order, yaitu proses jual dan beli dengan harga yang ditentukan investor.

Oscar bilang, transaksi akan terproses ketika harga pasar menyentuh harga yang dipasang investor.
 
"Sementara metode kedua yaitu Market Order, yaitu proses jual atau beli secara instan menggunakan harga yang dibuat oleh para market maker," katanya.

Dengan tampilan dan design yang baru Indodax juga semakin mempermudah pemilihan aset kripto bagi para investor dengan mengkategorisasikan kripto tersebut ke dalam beberapa kategori.


"Kemudian bisa mempermudah investor yang ingin melihat histori transaksi berdasarkan detail transaksi, serta penambahan fitur berbagai indikator trading MA, EMA, BB, dan VOL," ucap Oscar.

Baca juga: Di Ajang ASEAN Summit, RI Angkat Isu Aset Kripto hingga Sistem Pembayaran Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com