Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi 4 Bank Digital Genjot Jumlah Nasabah

Kompas.com - 07/04/2023, 17:45 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah bank digital semakin gencar mendorong penyaluran kredit untuk menggenjot jumlah nasabahnya. Tidak hanya melalui skema channeling atau partnership, bank digital juga berusaha langsung menyalurkan kredit kepada calon debitur.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) misalnya, yang hingga Desember 2022 telah menyalurkan kredit digital sebanyak Rp 918 miliar atau meningkat 87,65 persen secara year on year (YoY) yang mayoritas disalurkan kepada sektor perdagangan besar dan eceran.

Direktur Digital dan Operasional Bank Raya, Bhimo Wikan Hantoro mengatakan, bahwa bunga produk pinjaman digital Bank Raya beragam antar produknya, menyesuaikan dengan market target tiap produk.

Baca juga: BPJS Kesehatan: Semua Peserta JKN Berhak Memperoleh Pelayanan Kesehatan Tanpa Diskriminasi

"Dalam mengakuisisi nasabah baru, Bank Raya terus secara aktif membangun ekosistem digital dan memaksimalkan ekosistem BRI Group," kata Bhimo kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Di samping itu, hingga Desember 2022 Bank Raya juga telah menyalurkan kredit digital berbasis chanelling sebesar Rp 414 miliar dan penyaluran melalui produk kredit digital Bank Raya sebanyak Rp 504 miliar.

Kinerja tersebut tidak terlepas dari upaya Bank Raya mengoptimalkan transaksi digital Bank Raya melalui digital saving Raya App yang tumbuh signifikan. Raya Digital Saving telah digunakan berkisar 960 ribu pengguna.

Raya digital saving memberikan kemudahan fitur dan aksesibilitas dan telah tersedia di iOS dan Android. Penggunaan Raya Digital Saving saat ini telah digunakan oleh lebih dari 770 ribu transaksi dengan volume Rp 1,2 triliun yang meliputi transfer, payment (QRIS, e-wallet, pulsa, & pembelian tiket KAI).

Baca juga: Jelang Mudik, Kemenhub Minta Maskapai Berikan Harga Tiket Pesawat Murah

Ke depannya, Bank Raya berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah pengguna Raya Digital Saving melalui pengembangan fitur terbaru maupun peningkatan fitur yang telah ada.

Beban biaya bank digital dapat diminimalisasi dengan meningkatkan jumlah transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Peningkatan jumlah transaksi akan berdampak pada peningkatan Fee Based Income.

Selain digital saving, produk digital lending yaitu Pinang juga mengalami peningkatan terutama untuk produk yang bersinergi dengan induk. Selama 2022, Pinang Dana Talangan telah dimanfaatkan lebih dari 20.000 ribu Agen BRILink untuk mendorong produktivitas mereka dalam memenuhi transaksi harian mereka.

Hingga Desember 2022, penyaluran Pinang Connect yang merupakan pinjaman kepada fintech atau P2P lending meningkat sebesar 45,80 persen menjadi Rp 414,16 miliar.

Baca juga: 9 Contoh Investasi Jangka Panjang, Cocok bagi Pemula

 

Kenaikan juga dialami oleh Pinang Performa sebesar 110,24 persen menjadi Rp 27,23 miliar dan Pinang Maksima sebesar 159,26 persen menjadi Rp 159,40 miliar.

Pinang Maksima dan Pinang Performa penyalurannya fokus untuk mendorong produktivitas usaha. Pinang Flexi yang merupakan end-to-end digital lending untuk memenuhi kebutuhan konsumtif telah menyalurkan sebesar Rp 114,02 miliar.

Pada tahun 2023 Bank Raya juga akan fokus mengembangkan fitur-fitur keuangan untuk mempermudah kebutuhan keuangan nasabah dan fasilitas yang dapat digunakan langsung oleh user seperti bebas biaya transfer dan bebas biaya administrasi. Hal ini tentunya akan membantu Bank Raya untuk menjaring lebih banyak nasabah di tahun 2023.

Baca juga: RMKE Catat Lonjakan Volume Penjualan 610,5 Persen hingga Februari 2023

Sementara itu, sejak diluncurkan pada Mei 2022, PT Allo Bank Indonesia Tbk juga telah memperoleh lebih dari 5 juta nasabah hingga akhir Desember 2022.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo menargetkan jumlah nasabah bisa mencapai 10 juta nasabah pada saat berusia satu tahun dan menembus 15 juta pada akhir 2023. Adapun pengguna aktif bulanan Allo bank baru mencapai 20 persen.

"Kami menargetkan pengguna yang aktif bertransaksi bisa mencapai 50 persen dan 10 persen aktif meminjam," kata Indra.

Adapun kinerja Bank Jago juga terlihat cukup positif sepanjang 2022. Salah satunya didukung oleh jumlah nasabah yang terus bertambah. Jumlah nasabah tercatat mencapai lebih dari 5,1 juta nasabah pada akhir tahun lalu atau naik hampir empat kali lipat dibanding akhir 2021 yang tercatat sebanyak 1,4 juta nasabah.

Baca juga: 5 Cara Pekerja dan Perusahaan Adukan atau Konsultasi soal THR ke Kemenaker

Bank Jago juga mencatatkan total kredit dan pembiayaan syariah yang disalurkan Bank Jago mencapai Rp 9,4 triliun hingga akhir Desember 2022 (unaudited), tumbuh 75,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, total DPK yang telah terhimpun sebanyak Rp 8,27 triliun per akhir 2022. Jumlah ini meningkat 125 persen dari tahun sebelumnya Rp 3,68 triliun.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, tahun ini pihaknya akan terus berinovasi, memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada, serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru agar dapat menawarkan life-centric digital financial solution kepada lebih banyak orang.

Pada tahun 2022 lalu Bank Jago juga telah melakukan inovasi dan kolaborasi baru, dengan ekosistem seperti peluncuran Aplikasi Jago Syariah dan integrasi Aplikasi Jago dengan aplikasi untuk mitra usaha GoFood, yaitu GoBiz.

Baca juga: Tips dari OJK, Kelola THR Lebaran Supaya Tidak Numpang Lewat

Melalui layanan digital banking Jenius, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) juga berhasil menyalurkan kredit secara digital senilai Rp 1 triliun pada tahun 2022. Produk digital lending bernama Flexi Cash mampu tumbuh tiga kali lipat dari posisi setahun sebelumnya.

Irwan Tisnabudi selaku Digital Banking Head Bank BTPN menyatakan, lonjakan kredit digital ini tak terlepas dari jumlah pengguna Jenius yang mencapai 4,4 juta di akhir 2022.

"Jenius mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20 persen menjadi 4,4 juta akhir 2022, dari 3,7 juta satu tahun sebelumnya," katanya.

Adapun Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga tumbuh 52 persen menjadi Rp 23,7 triliun. Ia berharap pengguna dan penyaluran kredit via Jenius masih bisa bertumbuh lebih tinggi lagi di tahun ini. (Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bank Digital Terus Berupaya Menggenjot Jumlah Nasabah, Begini Strateginya"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com