Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Catat Rugi Bersih Rp 1,61 Triliun pada Kuartal I 2023

Kompas.com - 04/05/2023, 20:41 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan rugi bersih sebesar 110,03 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,61 triliun (asumsi kurs Rp 14.700 per dollar AS) pada kuartal I 2023. Nilai tersebut turun 50,91 persen dari rugi bersih 2022 sebesar 224,14 juta dollar AS atau setara Rp 3,29 triliun pada periode yang sama.

Pencatatan rugi bersih pada tahun kinerja berjalan ini dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi PSAK 73 yang mengatur tentang pembukuan transaksi sewa pada beban operasi.

“Terlepas dari adanya penerapan PSAK tersebut, Garuda Indonesia secara fundamental operasional kinerja terus mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator penting pada kinerja usaha baik dari sisi EBITDA, arus kas hingga peningkatan trafik penumpang," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangannya, Kamis (4/5).

Baca juga: Punya Utang Rp 461.000 Triliun, Amerika Serikat Bisa Dinyatakan Gagal Bayar 1 Juni

Pada akhir Maret 2023, emiten berkode saham GIAA tersebut juga menyelesaikan kewajiban terhadap 254 kreditur yang memiliki nilai tagihan hingga Rp 255 juta, dengan total nilai tagihan yang harus dibayarkan mencapai hingga Rp 15.432.720.782 (Rp 15,43 miliar).

Ke depan, lanjut Irfan, sebagai bagian dari implementasi perjanjian perdamaian yakni perusahaan juga membukukan ketersediaan sinking fund sebesar 61 juta dollar AS hingga akhir kuartal I 2023 dalam kaitan pemenuhan kewajiban yang tertuang dalam Perjanjian Perdamaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Secara grup, Garuda Indonesia membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 72 persen pada kuartal I 2023 atau sebesar 602,99 juta dollar AS. Hal itu sejalan dengan peningkatan trafik penumpang sebesar 60 persen.

Baca juga: Kemenkes Buka Lowongan Kerja hingga 7 Mei 2023, Simak Persyaratannya

Pendapatan ini meningkat bila dibandingkan dengan pendapatan usaha pada kuartal I di tahun 2022 sebesar 350,15 juta dollar AS.

“Pertumbuhan pendapatan usaha ini selaras dengan peningkatan trafik penumpang yang berhasil dicatatkan Garuda Indonesia Group pada kuartal 1-2023 yang sedikitnya berjumlah 4,5 juta penumpang atau tumbuh sekitar 60 persen jika dibandingkan periode yang sama pada Kuartal 1-2022 sebesar 2,7 juta penumpang,” kata Irfan.

Pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia pada kuartal I 2023 ini, lanjut dia, menjadi "outlook" positif perusahaan sejak awal 2023.

Baca juga: Program SMK Pusat Keunggulan Bogasari Cetak Omzet Rp 339 Juta

Padahal, di tengah periode awal tahun yang merupakan musim yang sepi (low season) bagi sektor industri penerbangan, Garuda Indonesia justru berhasil mencatatkan arus kas masuk yang lebih besar dibandingkan beban operasi.

Adapun pertumbuhan pendapatan usaha maskapai pelat merah pada kuartal I 2023 ini ditunjang oleh capaian pendapatan penerbangan terjadwal sejumlah 506,82 juta dollar AS yang tumbuh sebesar 87 persen.

Serta komposisi pendapatan lainnya yang tumbuh sebesar 50 persen menjadi 83,35 juta dollar AS pada tiga bulan pertama di tahun 2023 ini.

Baca juga: Buntut Utang Kemendag Rp 344 Miliar, Aprindo Beri Tenggat 3 Bulan, Bakal Tidak Jual Migor Jika Tak Dibayar

Lebih lanjut, hingga Maret 2023, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga 92 persen yakni menjadi 71 juta dollar AS atau membaik dibandingkan dengan EBITDA pada periode yang sama di tahun 2022 sebesar 37 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com