Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Pemerintah Antisipasi Dampak El Nino

Kompas.com - 07/05/2023, 11:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak dari perubahan iklim yang disebabkan oleh El Nino. Pemerintah pun menyebut-nyebut Agustus adalah waktu puncak terjadinya El Nino.

Untuk diketahui, El Nino adalah suatu fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Singkatnya, dampak El Nino bisa memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Baca juga: Strategi Mentan SYL Hadapi El Nino, Minta Jajarannya Dampingi Petani di Lapangan, Dorong Asuransi Tani hingga KUR

El Nino dapat berdampak terhadap cuaca di Indonesia, di mana fenomena tersebut dapat mengurangi curah hujan yang terjadi.

Selain itu, kondisi tersebut juga bisa memicu kondisi kekeringan di wilayah Indonesia yang tentu akan mengkhawatirkan.

Kekeringan atau kemarau panjang bisa menyebabkan masalah, contohnya pada sektor pertanian yang mungkin mengalami gagal panen.

Berikut adalah berbagai upaya yang dilakukan pemerintah sebagai antisipasi dampak El Nino:

1. Menyiapakan modifikasi cuaca

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah telah menyiapkan "senjata" berupa teknologi modifikasi cuaca untuk menghadapi potensi terjadinya El Nino pada Agustus mendatang.

Menurut dia, pengalaman buruk yang terjadi akibat situasi El Nino pada 2015 jangan sampai terulang.

"Memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali. Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai 'senjata' menghadapi El Nino," ujar Luhut, dilansir dari unggahan di akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, sebagaimana dikonfirmasi oleh Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi, Rabu (26/4/2023).

"Kami akan bersiap dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun. Saya meminta seluruh kementerian/lembaga terkait juga pemerintah daerah mulai bersiap sejak dini," tegas Luhut

2. Program asuransi dan KUR Tani

Pertanian adalah salah satu sektor yang diperkirakan yang paling banyak mengalami dampak dari kekeringan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com