Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah

Kompas.com - 08/05/2023, 09:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (8/5/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.22 WIB, IHSG berada pada level 6.764,47 atau turun 23,15 poin (0,34 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.787,63.

Sebanyak 226 saham melaju di zona hijau dan 204 saham di zona merah. Sedangkan 216 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,4 triliun dengan volume 3,8 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Hari Ini Kembali ke Level 6.800?

Bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas di zona hijau dengan kenaikan Shanghai Komposit 1,06 persen (35,42 poin) di level 3.369,93, Strait Times 0,02 persen (0,5 poin) pada posisi 3.268,77, dan Hang Seng Hongkong melaju di level 20.139,21 atau naik 0,48 persen (96,9 poin). Sementara itu, Nikkei melemah 0,72 persen (208,9 poin) pada level 28.949,6.

Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, Wall Street juga berakhir hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 546,64 poin, atau 1,65 persen menjadi 33.674,37. S&P 500 menguat 1,8 persen (75,03 poin) pada 4.136,25, dan Nasdaq bertambah 2,25 persen (269,01 poin) menjadi 12.235,41.

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah. Dia bilang, secara teknikal terlihat pergerakan IHSG seperti mempertahankan demand zone.

"Pelemahan IHSG (dalam beberapa hari terakhir) selalu terjadi pada prapenutupan perdagangan sehingga tidak mengindikasikan daya beli pelaku pasar yang kuat. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.774 – 6.856," kata William dalam analisisnya.

Rupiah

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot juga bergerak di zona merah.

Melansir Bloomberg, pukul 09.15 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.693 per dollar AS, atau turun 15 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.678 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah didorong oleh sentimen rilis data tenaga kerja AS yang berada di luar ekspektasi. Hal ini membalikan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS di tahun ini.

“Ini bisa membantu mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Rupiah berpotensi tertekan terhadap dollar AS karena hal tersebut,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Tapi di sisi lain, pelemahan mungkin tidak terlalu jauh karena pasar masih berekspektasi bahwa The Fed tidak akan menaikan suku bunga acuannya lagi tahun ini sesuai dengan indikasi yang didapat dalam konferensi pers The Fed pekan lalu.

Ariston memperkirakan rupiah masih mungkin melemah ke level Rp 14.700 per dollar AS, dengan potensi penguatan ke arah Rp 14.650- Rp 14.630 per dollar AS.

Baca juga: Akhiri Pekan IHSG Tinggalkan Level 6.800, Rupiah Naik Tipis

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com