Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Masih Tertekan

Kompas.com - 10/05/2023, 09:33 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (10/5/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.12 WIB, IHSG berada pada level 6.806,93 atau naik 26,95 poin (0,4 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.779,98.

Sebanyak 246 saham melaju di zona hijau dan 148 saham di zona merah. Sedangkan 221 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,04 triliun dengan volume 3,3 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Sahamnya

Sementara itu, bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas di zona merah dengan penurunan Nikkei 0,44 persen (127,5 poin) ke level 29.115,30. Hang Seng Hongkong melemah 0,52 persen (103,3 poin) ke posisi 19.764,22. Kemudian, Shanghai Komposit terkoreksi 0,47 persen (15,6 poin) ke level 3.342,02. Sementara itu, Strait Times menguat 0,28 persen (9,23 poin) ke posisi 3.252,18.

Sedangkan pada penutupan perdagangan Selasa (9/5/2023) waktu setempat, Wall Street berakhir merah. S&P 500 melemah 0,46 persen (77,37 poin) menjadi 4.119,17, Nasdaq Komposit turun 0,6 persen (77,27 poin) menjadi 12.179,55, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir di level 33.561,81 atau terkoreksi 0,17 persen (56,88 poin).

Sebelumnya, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG bepotensi melanjutkan penguatan, mendekati target 6.825. Level support IHSG berada di 6.706, 6.667 dan 6.612, sementara level resistennya di 6.825, 6.881, 6.960 dan 7.059.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Harga Saham Emiten Logistik MPXL Tembus ARA


“IHSG akan melanjutkan penguatan mendekati target rebound minimal 6.825 atau lebih tinggi menuju resisten penting di level 6881 menurut analisis Fibonacci retracement selama IHSG berada di atas 6.733 sebagai support fraktal terdekat,” kata Ivan dalam analisisnya.

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.754 per dollar AS, atau turun 12 poin (0,08 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.742 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah masih terjadi karena pasar masih menanti rilis data inflasi April. Sebelumnya data tenaga kerja AS bulan April dirilis lebih bagus dari ekspektasi yang berpotensi menyumbang kenaikan inflasi.

Baca juga: Cara Investasi Saham untuk Pemula, Tahapan hingga Modal

"Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS, menantikan data inflasi konsumen AS bulan April yang akan dirilis malam nanti. Inflasi yang tetap tinggi bisa mendorong Bank Sentral AS untuk menaikan suku bunganya lagi," kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, pelaku pasar juga menantikan hasil negosiasi para pemimpin AS dari dua partai berbeda terkait debt ceiling, di mana pada pertemuan pertama tadi tidak tercapai kesepakatan padahal tenggat waktu sudah sangat dekat. Ini menambah kekhawatiran pasar dan bisa menggoyahkan dollar AS.

"Pelemahan rupiah bisa tertahan karena hal tersebut," lanjutnya.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa melemah pada kisaran Rp 14.760 sampai dengan Rp 15.780 per dollar AS, dengan potensi penguatan ke arah Rp 14.700 per dollar AS.

Baca juga: Apa Itu Investasi Saham, Tips, Risiko, dan Keuntungannya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com