Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Axiata Catat Pertumbuhan Pendapatan 12 Persen Menjadi Rp 7,5 Triliun di Kuartal I-2023

Kompas.com - 10/05/2023, 13:46 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT XL Axiata (EXCL) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang kuartal I-2023 sebesar 12 persen menjadi Rp 7,55 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 6,7 triliun. Pencapaian itu ditopang oleh pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 6,91 trilun, atau yang berkontribusi sekitar 91,5 persen dari total pendapatan.

Semua pertumbuhan tersebut berdampak positif terhadap EBITDA yang tumbuh 13 persen YoY dengan margin 47 persen, menjadi Rp 3,58 triliun. Selain itu, XL Axiata juga membukukan pertumbuhan laba bersih setelah pajak (PAT), yaitu sebesar Rp 204 miliar.

"Pada periode kuartal pertama setiap tahun selalu penuh tantangan dan tidak mudah. Kami menutup kuartal pertama 2023 dengan total pelanggan sebanyak 57,9 juta, dengan pencapaian blended ARPU (average revenue per user) yang juga meningkat dari Rp 36.000 di periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 40.000," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam siaran pers, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Laba Bersih 2022 Turun, XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 551,7 Miliar

Dian mengungkapkan, meningkatnya blended ARPU ini selaras dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif. Selain itu, strategi transformasi digital 2.0 yang dijalankan XL Axiata termasuk dalam mengembangkan pengalaman pelanggan lewat aplikasi MyXL dan AXISNet terbukti efektif.

"Kedua aplikasi itu telah memberikan hasil yang sangat kuat hingga kuartal pertama 2023. Tercatat lebih dari 26 juta pelanggan telah aktif menggunakan MyXL dan AXISNet, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) mencapai 47 persen YoY," lanjut dia.

Dian menambahkan, salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan. Strategi tersebut terus diterapkan di sepanjang kuartal pertama 2023 ini.

"Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat secara signifikan, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan," tambah Dian.

 Baca juga: RUPS XL Axiata Setujui Feiruz Ikhwan Jadi Direktur Keuangan

 


Dian menambahkan, hasil dari penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan.

Dengan data analytics ini juga memungkinkan XL Axiata mengevaluasi KPI (key performance indicator) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di waktu yang tepat.

Dari sisi jaringan, XL Axiata mrngalokasikan mayoritas dari Rp 8 triliun dana belanja modal (Capex) untuk mendukung kebutuhan ekspansi jaringan. Hingga akhir Maret 2023, total jumlah BTS XL Axiata mencapai 147.516, dengan jumlah BTS 4G sebanyak 94.380 ribu unit. Jumlah BTS 4G ini tumbuhan 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 55 persen (fiberized).

Investasi dan strategi jaringan yang terus dilakukan telah berhasil meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan penggunaan yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan trafik yang tumbuh sebesar 19 persen Yoy. Sementara itu, proses refarming spektrum 3G yang terus dilaksanakan hingga saat ini tinggal menyisakan kurang dari 1.252 unit BTS.

Per akhir Maret 2203, utang kotor XL Axiata tercatat di angka Rp 8,83 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,73x.  Utang bersih tercatat sebesar Rp 7,09 triliun.

XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi dollar AS. Adapun sebesar 56 persen dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 44 persen memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 12 persen, yakni Rp 2,17 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com