Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP: Kerugian akibat "Illegal Fishing" Capai 23 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 16/05/2023, 16:11 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal atau Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing menjadi ancaman negara-negara di dunia.

Staf Khusus Menteri Kelautan Perikanan Bidang Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawadi mengatakan, berdasarkan data dari Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) penangkapan ikan secara ilegal menimbulkan kerugian sebesar 26 juta ton atau sekitar 23 miliar Dollar AS.

"IUU Fishing ini suatu ancaman global yang menimbulkan kerugian dari data FAO 2019 itu sampai 26 juta ton dengan nilai lebih kurang 23 miliar dollar AS," kata Edy dalam konferensi pers di kantor KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: KKP Tangkap 97 Kapal Illegal Fishing pada 2022, Ada Usul Diberikan untuk Nelayan

Edy mengatakan, praktik ilegal tersebut melampaui produksi ikan di Indonesia yaitu hanya mencapai 24 juta ton.

"Gila banget sampai 26 juta ton (kerugian penangkapan ikan ilegal), produksi kita Indonesia 24 juta ton ya nah ini yang IUU-nya sendiri sampai 26 juta ton besar banget," ujarnya.

Edy mengatakan, kerugian ekonomi yang dialami Indonesia akibat IUU tersebut perlu dikaji lebih lanjut.

Sebab kata dia, kerugian tidak hanya secara kuantitas melainkan juga memengaruhi akses pasar ekspor Indonesia.

Baca juga: KKP Dorong Negara G20 dan RPOA Terapkan Standar Pencegahan Illegal Fishing


"Kerugian perlu dikaji, tapi yang pasti terjadi hambatan akses pasar Indonesia bahwa disebutkan kita membuat kecurangan (illegal fishing)," tuturnya.

Lebih lanjut, Edy mengatakan, pemerintah bersama FAO sudah menggelar pertemuan 4th Meeting of The Parties to The FAO Agreement On Port State Measures (PSMA) di Bali pada 8-12 Mei 2023.

Ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut, negara-negara anggota membahas praktik illegal fishing secara global.

"Konsepnya FAO adalah pertama, dampak terhadap pencemaran, kemudian kehidupan nelayan dan masyarakat pesisir umumnya yang menyebabkan kemiskinan dan risiko IUU sendiri," ucap dia.

Baca juga: KKP Bangun 2 Kapal Pengawas Perikanan Anti Illegal Fishing, Beroperasi Tahun 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com