Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Mitos dan Fakta Seputar Rekrutmen Pekerjaan

Kompas.com - 22/05/2023, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Salah satu kunci dari komunikasi yang efektif adalah memastikan pesan tersampaikan dengan baik dan mudah dimengerti tanpa harus berbelit-belit. Saat wawancara, jawablah pertanyaan dengan to-the-point, jelas, dan juga ramah.

Jawaban yang terlalu panjang dan topiknya melebar kemana-mana bisa membuat perekrut tidak nyaman.

4. Kandidat tidak akan tahu kisaran gaji di awal rekrutmen (Mitos)

Ketika kamu mencari kerja di job portal seperti JobStreet, banyak perusahaan yang mencantumkan kisaran gaji di iklan lowongan kerja.

Sebanyak 40 persen orang yang menjadi responden menyatakan bahwa informasi kisaran gaji adalah aspek terpenting yang mereka lihat ketika melihat iklan lowongan kerja.

Perusahaan memberikan informasi ini supaya bisa menyortir kandidat dengan ekspektasi gaji sesuai budget, dan kamu bisa melihat apakah range gaji yang ditawarkan sesuai atau tidak.

Dengan begitu, baik perusahaan maupun kamu sebagai kandidat bisa terhindar dari negosiasi yang alot karena tawaran yang terlalu jomplang dari ekspektasi.

Baca juga: Tips Lolos Wawancara Kerja dan Mendapatkan Gaji Tinggi

5. Mengirimkan email follow-up adalah hal yang wajar (Fakta)

Terkadang, ada kejadian ketika kamu harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan kabar setelah wawancara. Bisa jadi ini karena perusahaan sedang merekrut banyak orang sehingga butuh waktu untuk memproses hasil wawancara, atau sesederhana karena luput.

Saat wawancara, kamu bisa bertanya “Kapan kira-kira saya akan diberikan kabar lanjutan?” Jika ternyata lewat dari waktu yang dijanjikan belum ada kabar, tidak ada salahnya untuk kamu mengirimkan email follow-up ke perekrut.

Pada umumnya, perekrut akan memberikan kabar dalam satu sampai dua minggu. Jadi, kamu bisa follow-up jika belum diberikan kabar juga.

6. Sepanjang rekrutmen, kandidat cukup menggunakan satu platform saja (Mitos)

Cara mencari pekerjaan yang efektif salah satunya dengan memanfaatkan platform yang berbeda, mulai dari cari lowongan hingga melamar pekerjaan.

Menurut laporan JobStreet, kandidat mencari kerja atau mempertimbangkan untuk mencari kerja lewat rekomendasi teman sebanyak 38 persen, job boards atau platform rekrutmen sebanyak 29 persen, dan iklan media sosial sebanyak 26 persen.

Setelah tertarik dengan lowongannya, kamu bisa mencari informasi lebih lanjut langsung di website perusahaan, seperti yang dilakukan mayoritas kandidat sebanyak 54 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com