Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Permak Kereta Ekonomi: Kursi Tak Lagi 90 Derajat, Toilet-nya Duduk

Kompas.com - 29/05/2023, 13:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerbong kereta ekonomi PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI belakangan ramai diperbincangkan. Hal ini menyusul beredarnya gambar yang menunjukan, kursi gerbang ekonomi yang tidak lagi menggunakan kursi tegak 90 derajat.

Manajemen KAI membenarkan, perusahaan tengah melakukan modifikasi terhadap interior gerbang kereta ekonomi. Perbaikan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan KAI untuk meningkatkan layanan kereta api kelas ekonomi.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, salah satu modifikasi yang dilakukan ialah mengubah kursi penumpang. Kini untuk kereta ekonomi, KAI menggunakan kursi yang dapat disandarkan dan diputar, layaknya kursi kereta eksekutif.

"Melalui modifikasi ini, jumlah kursi yang tadinya berkapasitas 80 tempat duduk, kini menjadi 72 tempat duduk, sehingga memberikan kesan yang lebih luas," kata dia, kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).

Baca juga: KAI Rombak Kursi Kereta Ekonomi Jadi Mirip KA Eksekutif

Bukan hanya merubah kursi, perubahan juga dilakukan terhadap interior gerbong kereta. Joni menyebutkan, pada interior kereta ekonomi akan ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu.

"Interior kereta juga dimodif mirip dengan kereta eksekutif seperti bentuk bagasi dan nuansa interior yang lebih cerah," ujarnya.

Perbaikan juga dilakukan terhadap toilet gerbong kereta. Dalam rangka memberikan kesan yang lebih mewah, KAI merubah toilet, dari semula toilet jongkok menjadi toilet duduk.

"Tersedia juga tempat ibadah," kata Joni.

Baca juga: Mulai 1 Juni KCI Tambah Perjalanan Commuter Line di Stasiun Manggarai pada Jam Sibuk


Adapun sampai saat ini, modifikasi tersebut telah dilakukan terhadap 4 gerbong kereta ekonomi KAI. Joni mengungkapkan, saat ini perusahaan masih mengkaji terkait jumlah keseluruhan kereta yang akan dimodifikasi.

Kajian juga masih dilakukan terhadap rencana operasional rangkaian kereta api. Namun demikian, Joni bilang, penumpang akan bisa merasakan gerbong baru tersebut dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat pelanggan kereta ekonomi akan merasakan pengalaman yang berbeda, dan pastinya lebih nyaman," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com