JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sihar Sitorus menilai bahwa pemanfaatan teknologi digital dapat mendukung penguatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Tak terkecuali, teknologi transaksi digital.
Seiring dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang kian bertambah, implementasi pembayaran secara digital dapat dioptimalkan pelaku usaha untuk meningkatkan skala bisnisnya.
Sihar mengatakan, salah satu teknologi transaksi digital yang dapat diterapkan pelaku UMKM adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).
Meski begitu, lanjut Sihar, kampanye penggunaan QRIS di sejumlah daerah masih perlu digalakkan secara intensif. Pasalnya, tak sedikit masyarakat serta pelaku usaha yang belum terdedah manfaat sistem pembayaran digital tersebut.
Baca juga: Cara Pembayaran QRIS di Thailand dan Malaysia via BCA Mobile
Adapun penggunaan QRIS di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, memang sudah masif. Namun, hal ini tidak terjadi di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa.
“Optimalisasi QRIS merupakan kunci penguatan UMKM. Sayangnya, belum banyak pelaku UMKM melek terhadap teknologi tersebut. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai penggunaan serta manfaat QRIS perlu digalakkan oleh BI," ujar Sihar kepada Kompas.com saat ditemui di bilangan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023).
Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP-P) dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara (Sumut) II itu menceritakan pengalaman dirinya saat menyambangi pelaku UMKM di sana.
Adapun Dapil Sumut II meliputi Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, serta Tapanuli Selatan.
Baca juga: Resmi, QRIS Kini Bisa Dipakai di Malaysia
Selain itu, Nias, Labuhan Batu, Toba Samosir, Mandailing Natal, Nias Selatan, Humbang Hasundutan, dan Samosir.
Ia pun menemukan sejumlah kendala yang menjadi sebab belum masifnya penggunaan QRIS di daerah. Salah satunya, kultur penggunaan uang tunai.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.