Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampoerna Tegaskan Komitmen Manfaatkan Tembakau dan Cengkeh Lokal

Kompas.com - 31/05/2023, 16:19 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menegaskan Sampoerna berkomitmen pada pemanfaatan tembakau dan cengkeh lokal.

Vassilis menyebut Indonesia adalah salah satu produsen tembakau dan cengkih terbesar di dunia.

"Karena itu tentu saja kami berkomitmen memanfaatkan tembakau lokal dan cengkeh lokal," ujar Vassilis dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Selain petani tembakau, Sampoerna juga bekerja sama dengan 1.700 pemasok lokal di seluruh Indonesia baik untuk penyediaan barang maupun jasa.

Vassilis menilai adanya pemasok ini turut menciptakan nilai perekonomian serta efek berganda bagi ekonomi.

"Sampoerna bermitra dengan 38 mitra produksi sigaret (MPS) yang dimiliki oleh pengusaha lokal atau koperasi daerah setempat. MPS yang tersebar di Pulai Jawa ini menyerap tenaga kerja sekitar 45.600 orang pada tahun 2022," kata Vassilis.

Baca juga: Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 18,4 Miliar pada Kuartal I-2023

Untuk mendukung itu, kata Vassilis, Sampoerna juga konsisten memerhatikan petani tembakau. Program yang digulirkan pun bernilai jangka panjang dan membangun masa depan yang berkelanjutan di tanah air.

Vassilis menyebut tembakau memainkan peran penting dalam industri hasil tembakau nasional. Oleh karena itu, Sampoerna menjalankan program kemitraan dengan petani tembakau bertajuk “Sistem Produksi Terpadu” di Indonesia.

Program kemitraan yang dilakukan melalui perusahaan pemasok tembakau ini bertujuan meningkatkan kualitas dan produktivitas tembakau melalui program pendampingan teknis. Ini sekaligus memberikan jaminan pembelian yang berperan bagi kesejahteraan petani.

"Sampoerna selalu mencari solusi penciptaan nilai yang bermanfaat bagi mitra kami. Kami bermitra dengan lebih dari 22.000 petani tembakau di Indonesia," kata Vassilis.

Baca juga: Menperin Keberatan Tembakau Disetarakan dengan Narkotika dalam RUU Kesehatan

Para petani juga dikenalkan dengan praktik pertanian yang baik atau good agricultural practices (GAP). Para petani tembakau menerima pendampingan. Mulai dari pembibitan, penanaman, panen, hingga proses pasca-panen.

Tujuannya untuk menjaga kualitas tembakau yang dihasilkan. Pada akhirnya, menurut Vassilus, hal itu dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta lingkungan sekitarnya.

"Jadi, ini adalah kerangka kerja yang mengatur standar kualitas, dan kami bekerja sama dengan petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka, serta peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan," ujarnya.

Baca juga: Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Asosiasi Tembakau: Bagaimana Awasi Penjualan di Warung?

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com